Berita

Djaduk Ferianto Tutup Usia, Jokowi Kirim Belasungkawa

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 13 November 2019 19:10
Djaduk Ferianto Tutup Usia, Jokowi Kirim Belasungkawa
Karangan bunga dari Presiden RI Joko Widodo-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Berderet-deret karangan bunga belasungkawa nampak memenuhi di sekitaran lokasi Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK).

Karangan bunga ini ditujukan untuk seniman serba bisa asal Yogyakarta, Djaduk Ferianto yang meninggal dini hari tadi, Rabu (13/11) pukul 02.30 WIB.

Papan-papan bunga ini bahkan memenuhi jalan utama di luar gang ke arah PSBK hingga gang diseberang jalan.

Gudegnet Pemakaman Djaduk Ferianto

Nampak nama-nama besar tercantum di papan-papan tersebut, termasuk di antaranya Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, Ir Joko Widodo.

Sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju juga tampak menyampaikan belansungkawanya lewat bunga. Sebut saja Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid juga tampak menyampaikan rasa dukanya. Tampak pula sejumlah karangan bunga dari pegiat seni dan selebrita seperti Djoko Pekik, Keluarga Besar Umar Kayam, Glenn Fredly, Rio Febrian, dan Rieke Dyah Pitaloka, dan lain lain.

Misa dipimpin oleh Romo G. Budi Subanar berlangsung khidmat dan dipenuhi rombongan pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhirnya kepada pria yang meninggalkan seorang istri dan lima orang anak ini.

Gudegnet Pemakaman Djaduk Ferianto

Hadir di persemayaman sementara jenazah Djaduk mantan menteri agama Lukman Hakim, seniman Ugo Untoro, Heri Pemad, Susilo ‘Den Baguse Ngarso’ Nugroho, dan personel band Tashoora yang merupakan band putri sulung Djaduk, Gusti Arirang.

Sebelum dibawa ke peristirahatan terakhir ke pemakaman keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Lukman Hakim sempat memberi eulogi untuk Djaduk.

“Meskipun beliau dari sisi usia lebih muda daripada saya, tapi saya berguru padanya. Saya belajar toleransi darinya dari cara ia menjalani kehidupan,” aku Lukman (13/11).

Lukman lalu bercerita kisah saat Djaduk sedang pentas di Malang pada tahun 2012 untuk anak jalanan. Saat adzan berkumandang Djaduk minta dihentikan walaupun semua pihak mempersilakan meneruskan pentasnya. Namun Djaduk mengatakan ia tak sampai hati meneruskan seakan bersaing dengan adzan.

Gudegnet Pemakaman Djaduk Ferianto

Lahir di Yogyakarta, 19 Juli 1964 silam Djaduk meninggal di usia 55 tahun. Bernama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto, ia memprakarsai Ngayogjazz, Kua Etnika, dan Orkes Sinten Remen.

Bersama kakaknya, Butet Kartaredjasa mereka memperkuat Teater Gandrik yang didirikan oleh Heru Kesawa Murti, Susilo Nugroho, Saptaria Handayaningsih, dan Jujuk Prabowo pada tahun 1983. Teater Gandrik dijadwalkan manggung untuk lakon “Para Pensiunan 2049” di Surabaya Desember mendatang.

Sebelumnya sekitar pukul empat subuh tadi (13/11) Butet mengunggah dalam instagramnya “Sumangga Gusti” yang secara harfiah berarti “Silakan, Tuhan” menunjukkan kepasrahan dan keikhlasannya atas kepergian Djaduk.

Djaduk meninggal pukul setengah tiga pagi di kediamannya dalam damai di pangkuan istrinya, Bernadette Ratna Ika Sari atau akrab dipanggil Petra.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini