Gudeg.net- Kenaikan harga bahan pokok di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga saat ini ada pada telur, cabe merah dan bawang merah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Perekonomian Pembangunan DIY Trisaktiyana saat menggelar konferensi pers di Kompleks Kepatihan, Senin (16/12).
“Untuk Nataru tahun ini memang tiga bahan pokok itu yang naik tapi tidak terlalu tinggi dan stoknya masih dalam kondisi yang aman,” ujar Trisaktiyana.
Trisaktiyana menjelaskan, kenaikan pada cabe dan bawang merah terjadi karena permintaan yang cukup tinggi akan tetapi pasokan berkurang. Kurang pasokan disebabkan musim kemarau yang cukup panjang.
“Para petani mengalami penundaan musim tanam sehingga panen pun jadi mundur, namun masyarakat tidak perlu khawatir. Bahan pokok lain seperti beras, gula dan minyak di Gudang Bulog Divre DIY cukup aman,” jelasnya.
Berikut sejumlah barang komoditas yang mengalami kenaikan harga;
- Telur ayam broiler, dari Rp.22.460 naik menjadi Rp.23.760 , kenaikan sekitar 5,79 persen.
- Minyak goreng curah, dari Rp.9860 naik menjadi Rp.10.320, kenaikan rata-rata 4,67 persen.
- Bawang merah besar, dari Rp.26.200 menjadi Rp.29.600, kenaikan rata-rata 12.98 persen.
- Bawang merah kecil, dari Rp.21.200 menjadi Rp.25.600, kenaikan rata-rata 20,75 persen.
- Cabai rawit merah, dari Rp.27.200 menjadi Rp.32.200, kenaikan rata-rata 18,38 persen
- Cabai rawit hijau, dari Rp.19.00 menjadi Rp.21.600, kenaikan rata-rata 13,68 persen.
- Cabai merah keriting, dari Rp.19.200 menjadi Rp.21.400, kenaikan rata-rata 11,46 persen.
“Pengendalian harga telah dilakukan semaksimal mungkin oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dan dapat dipastikan pasokan bahan pokok menghadapi Nataru tercukupi,” tutur pria berkacamata itu.
(Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tjahya Widayanti melakukan pemantauan stok di gudang gula Pasar Beringharjo, Senin (16/12)
Terdapat perbedaan terkait kenaikan harga telur pada sejumlah pasar di DIY, pantauan dari Kementerian Perdagangan menemukan harga telur ayam di Pasar Beringharjo dijual dengan harga Rp.26.000 per kilo
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tjahya Widayanti mengatakan, kenaikan harga telur disejumlah pasar di DIY harus dikendalikan.
“Harga telur harus dikaji ulang kembali, karena permintaan cukup tinggi biasanya jelang Nataru ini. Namun untuk bahan pokok lainnya harga masih relatif terkendali,” kata Tjahya Widayanti saat ditemui seusai Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Kepatihan.
Tjahya mengungkapkan, Bappebti akan terus melakukan pemantauan akan kenaikan harga pada sejumlah barang komoditi di DIY. Tujuannya agar dapat mengetahui harga sebenarnya yang ada di antara pemasok dan penjual barang.
“Harga bawang merah dan cabai juga masuk dalam perhatiaan kami karena permintaan cukup besar namun pasokan sedikit karena kemarau yang panjang,” ungkapnya.
Untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok TPID DIY akan terus melakukan pengecekan stok barang, penginformasian kepada masyarakat, dan pengawasan terhadap gangguan produksi maupun distribusi.
Kirim Komentar