Gudeg.net- Komunitas Seni Gayam 16 bekerja sama dengan Leda Atomica Musique Marseille (LAMM) menggelar Presentasi Workshop Gamelan ke-14 di Studio Banjar Mili Gamping Sleman, Kamis (9/1).
Leda Atomica Musique Marseille merupakan sekumpulan seniman yang berasal dari negara Perancis yang khusus datang untuk mempelajari seni karawitan yaitu gamelan.
Koordinator Presentasi Gamelan Leda Atomica Musique Marseille Putri Raharjo mengatakan presentasi ini digelar sebagai bentuk uji tampil setelah menjalani pelatihan seni di Rumah Budaya Komunitas Gayam 18 Jalan Mantrigawen Lor Yogyakarta.
“Mereka telah mempelajari serta memahami seni karawitan gamelan kurang lebih sepuluh hari mulai dari 30 Desember hingga 8 Januari 2020,” ujar Putri Raharjo.
Putri menjelaskan, sejak tahun 2005 Leda Atomica Musique Marseille Prancis mempercayakan Komunitas Gayam 16 sebagai tempat menimba ilmu tentang kebudayaan Yogyakarta. Mereka mempelajari gamelan, tari tradisional hingga wayang.
“Mereka berlatih gamelan dan tari dengan intensif dan selain itu diadakan juga program kunjungan ke pabrik gamelan sebagai tambahan pengetahuan dasar tentang alat musik gamelan,” jelasnya.
Dalam uji tampil ini peserta menampilkan lebih dari 13 komposisi gamelan tradisional dan kontemporer baik secara individu maupun berkolaborasi dengan para seniman Komunitas Gayam 16.
Ke-13 kompisisi yang dibawakan merupakan komposisi kontemporer yang ditulis oleh Alex Grillo (Pimpinan LAMM), alm Sapto Raharjo (Pendiri Komunitas Gayam 16 ), Azied Dewa (pengrawit) dan SP Joko (pengrawit gamelan).
Pimpinan Leda Atomica Musique Marseille Alex Grillo mengungkapkan, para peserta merasa senang dapat mengikuti pelatihan gamelan bersama Komunitas Gayam 16.
“Disini kami tidak hanya belajar gamelan akan tetapi juga dapat memahami beragam budaya Jawa yang ada di Yogyakarta,” ungkap Alex Grillo dalam bahasa Perancis yang dialih bahasakan oleh seorang penerjemah.
Ia berharap kerjasama dalam bidang kesenian ini dapat terus berjalan selamanya dan para penonton dapat menikmati presentasi uji tampil yang merupakan hasil dari program workshop yang telah mereka pelajari.
“Semoga semua yang hadir saat ini dapat mengapresiasi uji tampil ini, walaupun banyak kekurangan namun kami akan tampilkan yang maksimal,” harap Alex Grillo.
Selain bermain gamelan para seniman Perancis ini juga menampilkan sebuah tarian tradisional gaya Surakarta berjudul 'Bima Suci' yang mengadopsi cerita pewayangan.
Kirim Komentar