Rotal Rumble Studio Konser Musik Dangdut Milenial di PKKH UGM
Gudeg.net- Komunitas band Dangdut Royal Rumble Studio menggelar sebuah pertunjukan musik dangdut dengan tajuk Merangkai Kisah di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Kamis (23/1).
Ketua Pelaksana Acara Ari Kancil mengatakan, dengan acara ini ingin menjaga keberlangsungan dan citra genre dangdut di Indonesia.
“Tidak sedikit orang memandang musik dangdut sebagai musik seronok, selera orang tua, atau bahkan murahan,” ujar Ari Kancil.
Ari menjelaskan, dengan berjalannya waktu, perkembangan musik dangdut saat ini mulai disenangi oleh para generasi milenial. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan terlibat secara langsung baik secara aransemen maupun penciptaan lagu.
“Hal tersebut yang terus membangkitkan semangat kami untuk mempertunjukan karya mereka yang justru menjadi acuan untuk selalu produktif menghasilkan karya-karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat muda dan tua,” jelasnya.
Ari menceritakan, Royal Rumble Studio berawal dari sebuah kumpulan dengan kegiatan yang produktif yaitu menciptakan lagu-lagu dengan genre dangdut bernama Studio 9. Namun atas kesepakatan bersama pada tahun 2012 berganti nama menjadi Royal Rumble Studio.
“Mereka memiliki kecintaan dan keperdulian terhadap berkembangnya genre dangdut yang fokus terhadap penggarapan musik dangdut yang dibawakan oleh vokalis laki-laki dan berjalan hingga saat ini,” cerita pria yang akrab disapa Kancil itu.
Royal Rumble Studio kini telah menghasilkan beberapa band yaitu diantaranya Om Wawes, Guyon Waton, Longfly, Klenik Genk, Ngatmobilung, dan Duo Garangan.
Pada acara pertunjukan ini juga mereka akan merilis sebuah singel yang sama dengan tajuk acara yaitu Merangkai Kisah. Lagu ini bercerita tentang perjalanan seluruh grup yang saat ini tergabung dalam Royal Rumble Studio.
Ari mengungkapkan, aransemen dari tembang singel Merangkai Kisah sendiri juga merupakan sebuah hasil kolaborasi dari ke lima grup band tersebut.
“Mereka buat singel ini secara kroyokan,namun dengan satu tujuan yaitu melestarikan musik bergenre dangdut di Yogyakarta, dan mudah-mudah sampai seluruh Idonesia,” ungkapnya.
Harapannya acara ini tidak hanya berlangsung sekali namun annual dan menjadi acara yang dinantikan para penggemar dan masyarakat umum.
“Mudah-mudahan musik dangdut mampu terus eksis dan berkembang dipasar musik Indonesia,” harap Ari Kancil.
Kirim Komentar