Gudeg.net—Satu lagi tempat kongko asik di Jogja. Balakosa Coffee and Co hadir sejak 14 April 2019 lalu untuk memberikan ruang bagi penikmat kopi dan penikmat nongkrong.
Bangunan yang tidak neko-neko, minimalis bergaya Jepang tradisional memaksimalkan ruang tampung. Kedai kopi ini menampung banyak orang tanpa mengorbankan kenyamanan ruang privasi pengunjungnya.
“Konsepnya memang Japanese classic, gaya-gaya rumah Jepang zaman dulu. Aku suka gaya-gaya seperti itu,” cerita Sultoni Akbar, pemilik Balakosa Coffee and Co saat berbincang dengan Gudegnet, Jumat (21/2).
Akbar, panggilan akrabnya, mengaku menyukai cerita-cerita Jepang, terutama zaman kekaisaran. Berangkat dari kesukaan ini lah Balakosa akhirnya dibangun. Nama Balakosa sendiri diambil dari kata Sansekerta yang berarti ‘kekayaan’ dan ‘kejayaan’.
Garis yang bersih dan lugas, ornamen yang ‘cukup’, pemandangan sawah yang menghampar, paduan semen, kayu, dan besi membuat kedai kopi yang punya jargon think honest ini sangat layak untuk penggemar foto maupun swafoto.
Kongko di Balakosa, kita disuguhi tiga lokasi; indoor no smoking, semi-outdoor smoking, dan outdoor di spot music space. Namun tentu saat musim hujan spot ini jarang terpakai.
Panggung terbuka di bagian belakang Balakosa tempat konser mini biasa berlangsung
Acara musik dan konser mini kerap diadakan di sini. Sebut saja reuni SKJ 94 beberapa saat lalu. Band lawas ini beredar di Joga pada medio tahun 2000-an.
Selain titik-titik untuk kongko, ada juga event space, office space, dan meeting room. Event space ada di lantai dua dengan kapasitas 70 orang. Meeting space dapat menampung hingga 30 orang. Office space adalah area co-working.
Berdiri di atas lahan 2.000 meter persegi, tempat ini cukup luas untuk menampung berbagai aktivitas khalayak seperti pop up store. Menurut Akbar lagi, Balakosa memang bertujuan mewadahi macam aktivitas komunitas.
Suasana di semi-outdoor Balakosa
“Fokusnya memang ke menjaga ekosistem komunitas. Mungkin karena itu perkembangan Balakosa cukup pesat,” cerita Akbar lebih lanjut.
Bukan sekadar kedai kopi, Balakosa juga punya tiga mini store di sini. Salah satunya Karplanter. Tanaman yang ada di Balakosa dengan label Karplanter dapat dibeli. Seru, ya!
Main course Balakosa, Balinese, potongan ayam yang lezat dan gurih
Sembari menikmati ruang yang apik, kita bisa menikmati makanan dan minuman yang memuaskan di sini. Signature food Balakosa di antaranya ada Balinese dan Dori Dabu Dabu dengan Garlic Butter Rice.
Kalau masih terlalu kenyang untuk menyantap main course, bisa coba Animal French Fries. Menu ini adalah kentang goreng dengan siraman mozarella dan daging. Bisa langsung kenyang, nih.
Animal French Fries, menu snack yang cukup mengenyangkan.
Sebagai tempat ngopi tentunya tempat ini punya ragam kopi untuk ditawarkan. Selain lima macam biji kopi single origin yang bisa dipilih,yang datang ke Balakosa untuk mengerjakan tugas dan harus fokus, bisa coba Liquid Cocaine. Tiga shot espresso bisa bikin melek sampai pagi.
Lalu ada juga Beauty in Black, versi feminin Liquid Cocaine. Selain jauh lebih mild, ada campuran susu di botol terpisah.
Selain itu, ada edible flowers atau bunga yang dapat dimakan yang membuat penampilan menu ini super cantik dan instagenik. Sayangnya saat Gudegnet sowan ke Balakosa, bunga ini sedang tidak tersedia.
Minuman Beauty in Black. Kopi yang mild dengan campuran susu.
Buat yang tidak bisa minum kopi, bisa coba Stars and Rabbit. Minuman yang namanya serupa dengan grup musik hits ini favorit perempuan karena ringan dan lucu. Minuman lain yang direkomendasikan ada Short Bread, Chocolate Praline, dan Vanilla Latte.
Kedai kopi yang hijau royo-royo ini buka pukul 11.00-02.00 WIB setiap hari. Lokasinya di Jalan Kedawung, Nologaten. Reservasi dan informasi dapat menghubungi 082134162323.
Stars and Rabbit
Kirim Komentar