Gudeg.net—Jagongan Wagen bulan Maret 2020 membawa Asita Kaladewa dan Naoki Nagai, dua seniman pantomim beda negara yang dipersatukan dalam pertunjukan “Nafas Nafsu” yang akan disiarkan via video streaming.
Karya ini berangkat dari kegelisahan Asita Kaladewa tentang dilema mengenai dirinya dengan lingkungan alam. Di satu sisi ia selalu membayangkan bahwa hidup yang ideal akan tercapai ketika ia bisa memiliki kehidupan yang menyatu dengan lingkungan alam.
Di sisi yang lain ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia sering menjaga jarak bahkan menjauh dari lingkungan alam karena harus bertahan dari tuntutan kehidupan sehari-hari yang semakin praktis.
Asita membuka kembali memori empat karya pantomim yang pernah ia ciptakan dengan tema relasi manusia dengan lingkungan alam. Empat karya yang ia pilih berjudul “Sesak”, “Tanjung harapan”, “Berburu Serangga” dan “Fish”.
Ia menggerakkan dan menafsir ulang karya-karya lama tersebut sebagai upaya refleksi sekaligus titik tolak pencarian jalan keluar dilemanya.
Saat menafsir ulang ini, napasnya tersengal-sengal tidak terkendali. Tubuh dan napasnya tidak slearas. Asita pun menyadari ada yang tidak selaras antara harapan dalam dirinya dengan kondisi fisik tubuhnya.
Pesoalan napas ini menjadi pintu masuk untuk membicarakan dilema yang ia alami, terutama mengenai pengendalian napas. Napas dan nafsu saling berhimpitan dalam diri manusia.
Lewat karya ini, pria kelahiran Kudus ini hendak menawarkan laku kesadaran pengendalian napas dan nafsu untuk mendamaikan dilema relasi manusia dan lingkungan alam dengan memperdalam aspek gerak napas untuk meredakan dilema tersebut.
“Nafas Nafsu” merupakan karya yang mengeksplorasi rasa. Rasa yang dimaksud adalah bahasa yang universal dan biasa dikonvensikan dalam bahasa tubuh. Dalam menyampaikan kegelisahannya, Asita mengeksplorasi rasa yang ia tangkap yang kemudian ia ekspresikan melalui gerak tubuh pantomim.
Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, Jagongan Wagen akan mengubah format penampilannya. Tidak lagi dapat ditonton secara langsung, kita dapat menyaksikan Jagongan Wagen lewat video streaming.
Awalnya Asita sedikit ragu bahwa gagasannya menggunakan bahasa rasa ini dapat sampai ke penonton. Hal ini disebabkan dari awal ia sudah membayangkan bahwa pertunjukannya akan dilihat secara langsung. Transfer rasa itu dapat dirasakan penonton dengan tepat karena jarak yang intim.
“Keinginan saya itu itu live biar itu terasa akan apa yang saya rasakan dari biasan-biasan di sekitar. Itu tentu saja sakit. Ya, sudah tidak apa-apa. Kreativitas masih bisa terus berjalan, dan itu bisa menjadi sesuatu yang saya tidak tau dan itu bisa menjadi kejutan,” ungkap Asita dalam rilis resmi yang diterima GudegNet (23/3).
Ia menjelaskan bahwa ia berproses dan kembali lagi bertanya pada dirinya sendiri, dalam membangun karya ini ia mulai berlatih memanajemen rasa kenapa di kehidupan nyata ia tidak bisa? Hal ini yang membuat ia legowo.
Dengan demikian Asita meyakini bahwa melalui media apa pun gagasannya akan tetap sampai karena ia merasa bahwa karya ini dibangun atas dasar kesungguhan.
Asita Kaladewa merupakan seniman pantomim salah satu pendiri Bengkel Mime Theatre. Pada Tahun 2007, ia lulus dari Institut Seni Indonesia pada jurusan Seni Pertunjukan dengan minat utama artistik.
Selain menekuni dunia pantomim, ia juga aktif berkarya dengan medium seni rupa yang ia pelajari secara otodidak.
Sedangkan Naoki Nagai merupakan seniman pantomim kelahiran Niigata, Jepang. Naoki akan mengerjakan musik dan dramaturgi “Nafas Nafsu”.
Ia pernah belajar pantomim di Tokyo Mime Institut. Selain sebagai seniman pantomim ia juga pernah menjadi dosen di Showa Music Academy, Kanagawa, Jepang.
Ia tinggal di Indonesia sejak 2007 dan mulai aktif berkarya lagi sejak tahun 2012 dengan menggelar pertunjukan di Indonesia, Taiwan, dan Jepang.
Jagongan Wagen edisi Maret 2020 ini dapat ditonton dengan terlebih dahulu melakukan registrasi di www.psbk.or.id mulai tanggal 23 hingga tanggal 28 Maret 2020 pukul 17.00 WIB. Selengkapnya dapat dicek di artikel Di Tengah Pandemi Jagongan Wagen Tetap Jalan via Streaming.
Kirim Komentar