Gudeg.net—Sakit kepala cukup umum dialami seseorang. Terkadang obat terbaik untuk mengobati sakit kepala adalah untuk membiarkannya saja atau beristirahat.
Namun terkadang sakit kepala juga dapat menjadi gejala dari kondisi yang serius seperti stroke, meningitis atau ensefalitis.
Gejala sakit kepala yang kita alami dapat membantu dokter menentukan penyebabnya dan perawatan yang tepat. Tentunya kita menginginkan sakit kepala yang kita alami bukan sesuatu yang serius.
Tetapi jika ternyata sakit kepala kita merupakan gejala penyakit yang lebih serius, tentunya penanganan yang tangkas dan cepat dapat meminimalisir risiko buruk.
Kapan kita harus memeriksakan sakit kepala kita ke dokter?
Temui dokter jika sakit kepala terjadi lebih sering, lebih parah, memburuk (tambah sakit) walaupun telah mengonsumsi obat sakit kepala yang sesuai, membuat tidak bisa bekerja, tidur, atau berpartisipasi dalam aktivitas normal, membuat tertekan.
Segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) jika mengalami:
- Sakit kepala parah tiba-tiba, tidak seperti yang pernah dialami sebelumnya,
- Sakit kepala disertai dengan kebingungan atau kesulitan memahami pembicaraan,
- Sakit kepala disertai dengan demam tinggi, lebih dari 39-40 derajat Celsius,
- Sakit kepala disertai dengan pingsan
- Sakit kepala disertai dengan mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan di satu sisi tubuh
- Leher kaku
- Kesulitan melihat, berbicara, dan berjalan
- Sakit kepala disertai dengan mual atau muntah (tidak/bukan terkait flu atau mabuk)
Sakit kepala umumnya diklasifikasikan berdasarkan sebab; sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Sakit kepala primer disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau masalah dengan struktur sensitif nyeri di kepala. Sakit kepala primer bukanlah gejala penyakit.
Aktivitas kimia di otak, saraf atau pembuluh darah yang mengelilingi tengkorak, atau otot kepala dan leher (atau kombinasi dari faktor-faktor ini) dapat berperan dalam sakit kepala primer.
Beberapa orang mungkin juga membawa gen yang membuat mereka lebih mungkin mengalami sakit kepala seperti ini.
Sakit kepala primer yang paling umum antara lain; sakit kepala cluster, migren, dan sakit kepala karena tegang.
Beberapa sakit kepala primer dapat dipicu oleh faktor gaya hidup, termasuk; alkohol (khususnya anggur merah), makanan tertentu seperti daging olahan yang mengandung nitrat, perubahan tidur atau kurang tidur, postur tubuh yang buruk, tidak makan, dan stres.
Sedangkan sakit kepala sekunder adalah gejala penyakit yang dapat mengaktifkan saraf yang peka terhadap rasa sakit di kepala. Sejumlah kondisi penyakit (sangat bervariasi dalam tingkat keparahan) dapat menyebabkan sakit kepala sekunder.
Sejumlah penyakit yang dapat mengakibatkan sakit kepala sekunder seperti; flu, tekanan darah tinggi, meningitis, stroke, glaukoma, infeksi telinga, dan lainnya.
Kirim Komentar