Seni & Budaya

SBP Poetry Reading From Home #2 Tetap Hadir Lewat Platform Digital

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 05 Mei 2020 14:00
SBP Poetry Reading From Home #2 Tetap Hadir Lewat Platform Digital
Landung Simatupang membacakan puisi di Sastra Bulan Purnama edisi 100, Tembi Rumah Budaya, Jumat (10/1/2020)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Sastra Bulan Purnama (SBP) kembali menyapa di tengah pandemi yang masih berkecamuk. SBP akan di siarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sastra Bulan Purnama, Jumat (8/5) pukul 19.30 WIB.

Memasuki edisi ke-104, seri Poetry Reading from Home #2 kali ini akan meluncurkan antologi puisi yang diberi judul ‘Mata  Air Hujan di Bulan Purnama’ karya 50 penyair dari seluruh Indonesia. Puisi yang dibacakan diambil dari buku kumpulan puisi tersebut.

“Demi kesehatan bersama, masing-masing harus saling menjaga jarak, dan kita perlu mematuhi kebijakan pemerintah untuk tidak berkumpul,” ujar Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama melalui rilis yang diterima Gudegnet (4/5).

Puisi yang terkumpul dalam buku ‘Mata Air Hujan di Bulan Purnama’ sudah dikumpulkan sejak Mei 2019. Puisi-puisi ini merupakan puisi yang diterbitkan di rubrik sastra tembi.net setiap hari Jumat.

Jadi, puisi yang sudah tayang sejak Mei 2019 sampai April 2020 diterbitkan dalam satu buku, lalu diluncurkan di Sastra Bulan Purnama setiap bulan Mei.

Seri pertama antologi puisi ini diluncurkan Mei 2018 dengan judul ‘Kepada Hujan di Bulan Purnama’. Seri berikutnya berjudul ‘Membaca Hujan di Bulan Purnama’ (Mei 2019).

“Jadi, agenda Sastra Bulan Purnama, bulan Mei 2020 memang untuk peluncuran buku Mata Air Hujan di Bulan Purnama, meskipun penerbitannya (fisik) ditunda dulu. Para penyair, untuk sementara mendapat versi pdf-nya.” kata Ons Untoro.

Dalam Poetry Reading From Home #2 kali ini, dari 50 penyair tidak semua tampil mengisi dengan membacakan puisi karyanya.

Akan ada lebih dari 20 penyair dari kota berbeda, seperti Fitri Manalu (Medan), Hafney Maulana (Riau), Susi Lestari (Palembang) Nok Ir, Rahem, Rofqil Junior, Ruhan Wahydi, Zen KR Hail (Madura), Kidung Purnama, Sahaja Santajana, dan masih banyak lainnya yang akan membacakan puisi.

Nuranto, Ketua Yayasan Rumah Budaya Tembi melihat bahwa para penyair dari generasi yang berbeda masih terus mempunyai semangat menulis puisi dan membacakannya di depan publik. Ini yang membuat puisi tidak pernah mati. Bahkan puisi terus ditulis.

“Melalui Sastra Bulan Purnama dalam versi konvensional dan digital, Tembi sebenarnya hanya menyediakan ruang  agar karya sastra, tidak hanya puisi, terus hadir,” ujar Nuranto.

Saat kondisi kembali ke sedia kala, kita dapat berkumpul lagi menikmati sastra di bawah bulan purnama di Tembi Rumah Budaya yang berlokasi di Jalan Parangtritis Km 8.4, Tembi, Sewon.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini