Gudeg.net—Pemantauan pos perbatasan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman dan Dinas Perhubungan (Dishub) serta Polantas Sleman dilaksanakan di perbatasan Magelang di Tempel dan perbatasan Klaten di Prambanan, Minggu (10/5).
Pemantauan ini juga dihadiri oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Pemantauan diawali di perbatasan Magelang. Posko terletak di depan Balai Desa Lumbungrejo, Tempel.
“Dalam kesempatan ini Bupati sempat berdialog dengan para pengendara yang ke arah Jogja dan kebanyakan dari Magelang, Muntilan, Semarang dan sekitarnya,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol, Shavitri Nurmala dalam rilis resmi yang diterima Gudegnet (10/5).
Kendaraan yang datang dari wilayah Magelang ke arah Yogya dengan tujuan yang jelas, membawa keterangan sehat, dan bukan mudik masih bisa diperkenankan. Kebanyakan kendaraan ini membawa barang dagangan dan kebutuhan bahan pokok.
“Masyarakat sudah mengerti dengan larangan mudik dari Pemerintah sehingga warga dari zona merah tidak berani untuk mudik,” ungkap Sri Purnomo saat pemantauan.
Menurut Sri Purnomo, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya kendaraan yang melanggar. Dari 11.000 lebih kendaraan yang melintas, hanya sekitar 100 yang diminta berbalik arah karena kedapatan akan mudik atau tidak menerapkan prosedur tetap (protap).
Posko Prambanan terpantau lebih ramai. Jalur ini memang merupakan jalur utama dari Jawa Timur maupun Jawa Tengah menuju Yogya, maupun meneruskan perjalanan ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta atau Sumatra.
Setiap harinya lebih dari seratus kendaraan yang diminta untuk memutar balik karena melebihi kapasitas penumpang, tidak memiliki tujuan jelas, dan tidak dapat menunjukkan surat sehat.
Posko Pos Perbatasan Prambanan, Minggu (10/5)/dok. Humas Sleman
Di Posko Prambanan disediakan alat pengukur suhu dan rapid test dari petugas Puskesmas Prambanan. Rapid Test dilakukan secara acak bagi para pengendara yang ingin masuk ke wilayah Sleman untuk memastikan kondisi kesehatan.
Kirim Komentar