Gudeg.net- Hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini merupakan hal biasa yang sering terjadi di saat peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG Stasiun Geofisika Sleman, Agus Riyanto pada keterangan tertulisnya, Kamis (13/8).
“Keadaan seperti ini biasa terjadi, saat peralihan musim dan biasa terjadi di sela musim kemarau,” ujar Agus Riyanto.
Turunnya hujan dengan intensitas ringan di sebagian besar wilayah DIY diperkirakan masih akan terjadi hingga dua atau tiga hari ke depan.
Berdasarkan analisis, hujan di wilayah DIY tersebut disebabkan oleh pertemuan arus angin di wilayah Jawa ditandai dengan belokan angin dan perlambatan kecepatan angin.
Keadaan tersebut akibat dari aktivitas sirkulasi siklonik yang berpusat di Perairan Selatan NTT.
“Perlambatan kecepatan angin ini mengakibatkan penumpukan massa udara di wilayah Jawa sehingga mendukung pertumbuhan awan tipe Stratiform (awan rendah) yang menyebabkan hujan ringan merata di DIY,” jelasnya.
Sementara itu Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta merilis prakiraan cuaca untuk hari ini, Kamis (13/8) pada pukul 11.00 WIB.
Staklim Yogyakarta menyatakan, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di sekitar Kabupaten Kulonprogo yaitu wilayah Kokap, Pengasih, Lendah.
Sedangkan Kabupaten Bantul juga akan mengalami hal yang seprupa di wilayah Pandak, Kabupaten Sleman yang akan mengalami yaitu di wilayah Tempel, dan untuk Kabupaten Gunungkidul terajdi di wilayah Girisubo.
Staklim Yogyakarta mengimbau, masyarakat untuk membekali diri dengan alat pelindung dari hujan seperti payung, atau jas hujan pada saat berkendara.
Kirim Komentar