Gudeg.net- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta memprediksikan DIY berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga Maret mendatang.
“Prediksi kami, DIY akan memasuki puncak musim penghujan pada Februari namun potensi cuaca ekstrem bisa sampai Maret, melihat dari curah hujan yang sudah di atas 50 milimeter per harinya,” ujar Kepala BMKG Staklim Jogja, Rani Kraningtyas, saat dihubungi Gudegnet, Kamis (21/1).
Saat ini sebagian wilayah DIY sudah memasuki puncak musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi akan berdampak berbeda pada setiap wilayah tergantung letak geografisnya.
Potensi bencana yang sering terjadi saat cuaca ekstrem di DIY adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan petir.
Rani mencontohkan, Gunungkidul dengan kondisi geografis pegunungan bisa berpotensi terjadi longsor atau yang lainnya. “Untuk Bantul yang kebanyakan dataran rendah dan dekat dengan sungai, bisa saja berpotensi terjadi genangan air dan potensi banjir,” jelasnya.
Potensi cuaca ekstrem di DIY diperkirakan terjadi karena adanya pembentukan siklon dan penurunan suhu di sekitar perairan Selatan Jawa.
Pembentukan yang terbilang singkat hanya dua – tiga hari dimungkinkan berdampak pada potensi cuaca ekstrem yang cukup signifikan.
“Memang terbilang cukup singkat, hanya 2-3 hari tetapi ada kemungkinan terjadi peningkatan curah hujan. Bila tekanan pembentuk siklon dan itu bisa menjadi pusatnya,” tuturnya.
Rani mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada bila curah hujan terus meningkat dalam beberapa hari ini.
“Waspadai dataran tinggi yang berpotensi longsor, pohon-pohon yang besar secepatnya dipangkas guna mengantisipasi terjadi pohon tumbang akibat angin kencang,” imbaunya.
Kirim Komentar