Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sebanyak 24 kali gempa tektonik terjadi di Gunung Merapi sepanjang minggu ini
Hal tersebut diungkapkan oleh BPPTKG DIY dalam laporan mingguan aktivitas Gunung Merapi yang diterima Gudegnet, Jumat (10/9).
“Dalam minggu ini, dari tanggal 4-10 Sepetember 2020, Merapi mengalami 24 kali gempa tektonik dan 29 kali gempa guguran. Intensitas kegempaan masih cenderung stabil dari minggu lalu,” tulis BPPTKG dalam laporannya.
Sedangkan untuk cuaca di sekitar Gunung Merapi pada umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Merapi juga sempat mengeluarkan asap putih tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.
“Tanggal 10 Sepetember 2020 pada pukul 16.45 WIB, Gunung Merapi sempat mengeluarkan asap setinggi 200 meter. Walau demikian tidak ada perubahan morfologi kubah yang signifikan,” jelas BPPTKG.
Berikut data lengkap dari laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi yang dikeluarkan BBPTKG;
A.Data Kegempaan;
- Gempa Hembusan (DG) : 6 kali
- Gempa Vulkanik Dalam : 1 kali
- Gempa Vulkanik Dangkal : 9 kali
- Gempa Fase Banyak : 63 kali
- Gempa Low Frekuensi : 7 kali
- Gempa Guguran : 29 kali
- Gempa Tektonik : 24 kali
B. Deformasi;
Deformasi Gunung Merapi dipantau menggunakan EDM, pada minggu ini menunjukan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 2 meter.
C. Hujan dan Lahar,
Sepanjang minggu ini tidak ada hujan dan lahar yang turun maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Dalam laporan tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyarankan agar penduduk tidak beraktifitas dan mengosongkan area sekitar 3 Km dari puncak Merapi.
“Radius 3 Km dari puncak harap dikosongkan dan masyarakat yang berada di alur Kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan,” saran Hanik Humaida.
Masyarakt juga diumbau untuk mewaspadai terjadinya guguran lava dan awan panas yang berpotensi menimbulkan hujan abu vulkanik.
Hingga saat ini BPPTKG belum mengubah status Gunung Merapi yaitu Waspada (Level II) sejak bulan Mei 2018.
Kirim Komentar