Gudeg.net- Gunung Merapi mengeluarkan asap berwarna putih setinggi 150 meter dari puncak dengan ketebalan tipis hingga tebal.
Keluarnya asap putih dengan tekanan lemah tersebut terpantau pada Pos Pemantauan Gunung Merapi Babadan pada 30 September 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY pada laporan mingguan aktivitas Gunung Merapi 25 Septemeber-1 Oktober 2020.
Secara keseluruhan BPPTKG DIY menyimpulkan, aktivitas kegempaan Gunung Merapi minggu ini masih sama dengan minggu lalu, tidak ada perubahan yang signifikan.
“Intensitas kegempaan relatif sama dibandingkan dengan minggu lalu, dari gempa hembusan maupun gempa guguran. Volume kubah tetap sama yaitu 200.000 meter kubik sejak 26 Juli 2020,” tulis BPPTKG dalam laporannya yang diterima Gudegnet, Jumat (02/10).
Sedangkan untuk cuaca di sekitar Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari dan berkabut pada siang dan sore hari.
Berikut data lengkap dari laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi yang dikeluarkan oleh BPPTKG;
A. Data Kegempaan;
- Gempa Hembusan (DG) : 30 kali
- Gempa Vulkanik Dalam: 1 kali
- Gempa Vulkanik Dangkal : 15 kali
- Gempa Fase Banyak : 134 kali
- Gempa Low Frekuensi : 7 kali
- Gempa Guguran : 32 kali
- Gempa Tektonik : 11 kali
B. Deformasi;
Deformasi Gunung Merapi dipantau menggunakan EDM, pada minggu ini menunjukan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 3 centi meter.
C. Hujan dan Lahar,
Minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang dengan intensitas 40 mm/jam selama 30 menit namun tidak terjadi banjir lahar maupun penambahan aliran di sungai yang berhulu dari Gunung Merapi.
Dalam laporan tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyarankan agar penduduk tidak beraktifitas dan mengosongkan area sekitar 3 Km dari puncak Merapi.
“Radius 3 Km dari puncak harap dikosongkan dan masyarakat yang berada di alur Kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan,” saran Hanik Humaida.
Masyarakat tetap diumbau untuk mewaspadai terjadinya guguran lava dan awan panas yang berpotensi menimbulkan hujan abu vulkanik.
Kirim Komentar