Berita

Covid-19 di Dua Ponpes Sleman, Belum Klaster tapi Penularan Generasi Kedua

Oleh : Rahman / Rabu, 30 September 2020 17:39
Covid-19 di Dua Ponpes Sleman, Belum Klaster tapi Penularan Generasi Kedua
Ilustrasi: Ratusan santri berjalan menuju Pondok Pesantren di Yogyakarta (2019)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Ditemukannya 47 santri terkonfirmasi positif Covid-19 dari dua pondok pesantren di Ngaglik dan Prambanan Kabupaten Sleman belum masuk kategori klaster akan tetapi penularan generasi kedua.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo dalam keterangan persnya yang diterima Gudegnet, Rabu (30/9).

“Sebenarnya ini belum dapat dikatakan klaster karena masih bersifat penularan generasi kedua walaupun hal tersebut terjadi di dalam satu lokasi,” ujar Joko Hastaryo.

Namun menurut Joko, bila memang ingin disebut klaster penularan Covid-19 pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa karena penularan memang terjadi dalam satu lingkungan.

“Karena pemberitaan baik dari media maupun medsos sudah cukup genjar beredar di masyarakat, maka bila ingin disebut klaster Covid-19 juga tidak apa-apa. Namun secara epidemilogis ini masih penularan generasi ke dua,” tuturnya.

Yang dimaksud dengan penularan generasi kedua adalah orang yang tertular dari generasi pertama yaitu seseorang atau carrier (pembawa virus) positif Covid-19 yang datang dari luar daerah.

Sedangkan untuk klaster Joko menjelaskan, penularan sudah mencapai kepada generasi ketiga atau orang-orang yang berada di luar lingkungan tersebut.

“Yang terjadi di dua ponpes, hingga saat ini baru sampai di dalam lingkungan ponpes belum menyebar keluar. Namun untuk memastikan, kami akan terus melakukan tracing ke depannya,” jelasnya.

Penularan di ponpes Ngaglik terjadi ketika salah satu santri yang berasal dari luar daerah mengalami Anasmia atau kehilangan indra penciuman maupun pengecapan dan setelah diperiksakan ternyata positif Covid-19.

Selanjutnya 142 santri yang ada diwajibkan untuk rapid test dan menghasilkan 45 santri reaktif. Dari 45 santri tersebut langsung dilakukan tes usap atau swab dengan hasil 41 santri positif Covid-19.

“Hingga saat ini seluruh santri dari kedua ponpes sudah dalam penanganan, yang reaktif dikarantina sedangkan yang positif dilakukan isolasi mandiri di lingkungan pondok,” ungkap Hasto.

Dengan adanya kejadian ini, Pemkab Sleman akan melakukan pengetatan dalam mengeluarkan rekomendasi pembukaan pondok pesantren.

“Sudah ada 60 ponpes yang mengajukan ijin tapi baru 20 ponpes yang rekomendasi buka. Akan tetapi mulai hari ini pemberian ijin rekomendasi akan kami perketat agar tidak terulang kasus yang sama seperti hari ini,” tegas Hasto.

Dinkes dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman akan terus melakukan tracing dan skrining agar dapat mengetahui hingga mana penularan ponpes ini meluas.

Dan untuk sementara waktu ke dua ponpes menghentikan seluruh sistem belajar tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini