Gudeg.net- Sejumlah seniman lukis berkumpul melukis bersama dalam tradisi Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan di Bendung Kayangan Pendoworejo Kulonprogo.
Perupa yang datang di antaranya adalah Ledek Sukadi, Totok Bukhori, Nanang Wijaya, Rakhmat Supriyono, Astuty Kusumo, Enggar Yuwono, Suyono, dan Kondang Sugito.
Kegiatan melukis langsung ini dipimpin oleh perupa ternama Yogyakarta yaitu Godod Sutejo, pemilik galeri Posnya Seni Godod Yogyakarta.
“Ini adalah acara melukis on the spot, dan hampir tiap tahun kami ikuti sejak tahun 1990an yang lalu. Melukis tradisi ini diawali oleh pelukis Sutopo, Suyono dan saya,” ujar Godod Sutejo dalam keterangannya yang diterima Gudegnet, Rabu (14/10).
Tradisi Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan adalah upacara mengenang dan menghargai jasa Mbah Bei, seorang pengikut Raja Kerajaan Majapahit Prabu Brawijaya V yang membangun Dusun Kayangan.
Tradisi ini dilakukan setiap hari Rabu terakhir (pungkasan) di bulan Sapar bersamaan dengan tradisi merti Bendung Kayangan.
Dalam ritual budaya ini akan dimelakukan sejumlah laku spiritual seperti memandikan kuda lumping di sungai Bendung Kayangan yang merupakan petilasan Brawijaya dan lainnya.
Menurut Godod, awalnya tradisi ini hanya diikuti belasan orang saja, hanya berupa genduren tumpeng dan makan bersama namun saat ini jadi beragam seperti karnaval, wayangan, lomba foto, atraksi seni tari, jathilan dan lainnya.
“Tapi mulai beberapa waktu yang lalu, tradisi ini dikemas apik sebagai atraksi wisata berbasis budaya seperti sekarang. Karena pandemi, tahun ini diselenggarakan dengan peserta yang terbatas, tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Tahun ini para pelukis mengabadikan moment langka tradisi ini ke dalam kanvas-kanvas dengan beragam gaya dan corak.
Godod mengungkapkan, keikutsertaan para perupa pada tradisi ini bertujuan untuk memeriahkan sekaligus mengembangkan tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun ini.
“Kami berharap upacara adat yang rutin digelar tiap tahun ini dapat makin berkembang dan menjadi destinasi wisata unggulan berbasis budaya di Kulonprogo,” ungkapnya.
Tradisi ini dihadiri juga oleh Bupati Kulonprogo Drs. H. Sutejo Wiharso, Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo dan Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo.
Kirim Komentar