Gudeg.net- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan dilakukan pada bulan Desember 2020 mendatang dikhawatirkan berpotensi terjadinya peningkatan transmisi penyebaran Covid-19.
Untuk itu ahli epidemiologi UnIversitas Gadjah Mada (UGM) dr. Riris Andono Ahmad mengungkapkan perlu adanya sejumlah adaptasi, salah satunya dalam manajemen pencoblosan.
““Kita perlu memperbanyak TPS dan melatih petugas pemilihan. Mereka harus bisa dan mau melakukan penolakan apabila ada pemilih yang melanggar protokol kesehatan, dan atur waktu pencoblosan dengan ketat,” ujar dr. Riris Andono Ahmad pada siaran pers yang diterima Gudegnet, Rabu (4/11).
Peningkatan mobilitas masyarakat yang masih terjadi hingga hari ini menjadi alasan dapat meningkatkan transmisi Covid-19.
Riris mengungkapkan, saat ini pandemi Covid-19 belum bisa dikendalikan seperti yang terjadi dalam beberapa momen hari libur di Indonesia.
“Pemerintah harus dapat mengendalikan pandemi, jangan sampai seperti sejumlah negara setelah penyelenggaraan pemilihan legislatif ataupun eksekutif terjadi peningkatan penularan jauh lebih besar,” ungkapnya.
Riris memaparkan, pengalaman sejumlah negara dalam penyelenggaraan pemilihan legislatif ataupun eksekutif di masa pandemi.
Ada negara yang mampu mengendalikan pandemi, dilihat dari tidak adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah transmisi pasca pemilihan. Meski demikian, di sejumlah negara, kasus Covid-19 terlihat melonjak tajam.
“Dari pengalaman tersebut dua titik kritis dari penyelenggaraan PILKADA di Indonesia, yaitu kampanye tradisional yang akan menimbulkan kerumunan dan juga disinformasi yang akan meningkatkan ketidakpercayaan publik,” paparnya.
Sementara itu Mada Sukmajati, Pakar Politik dan Pemerintahan UGM menyampaikan, diperlukan langkah untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka telah menegakkan protokol kesehatan di setiap tahapan Pilkada.
“Pilkada 2020 harus menjadi pilkada yang sehat dalam semua aspek, baik dalam aspek kesehatan maupun dalam aspek politiknya, dari sisi proses dan hasil,” kata dia.
Kirim Komentar