Seni & Budaya

Pameran Heri Dono “Kala Kali Incognito”, Pertarungan Antara Manusia dan Virus Corona

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Selasa, 10 November 2020 12:00
Pameran Heri Dono “Kala Kali Incognito”, Pertarungan Antara Manusia dan Virus Corona
Pameran tunggal Heri Dono "Kala Kali Incognito" di Tirtodipuran Link - Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

Gudeg.net - Seniman kontemporer Heri Dono memamerkan lukisan dan instalasi dalam pameran "Kala Kali Incognito". Pameran ini berlangsung di Galeri Srisasanti Syndicate, Tirtodipuran Link, Jalan Tirtodipuran No. 50, 6 November 2020-3 Januari 2021.

Heri memamerkan tujuh karya lukisan baru, salah satu di antaranya merupakan lukisan besar dengan ukuran 180 x 420 cm. Selain itu ia juga memamerkan dua buah karya instalasi baru, yakni becak elektronik dan TV dengan robot mekanik, di samping dua instalasi lama yang tak kalah menarik.

Tema pameran ini, “Kala Kali Incognito” mengangkat isu pandemi, menandakan pertarungan buta umat manusia melawan virus corona, yang tak lain adalah pertarungan tanpa harapan melawan roda waktu.

Georgius Amadeo, Public Relation Staff Tirtodipuran Link, menjelaskan, tajuk pameran ini berdasarkan dewa waktu Kala dan dewa kematian Kali.

“Jadi Pak Heri Dono ini beranggapan bahwa pandemi ini merupakan sesuatu yang akan berlalu, di mana ia menggunakan dewa waktu Kala untuk menarasikan pameran ini,” terangnya kepada Gudegnet, Jumat (6/11).

Dalam mitologi Jawa, lanjutnya, Kala merupakan dewa yang ingin memakan bulan. Saat ada gerhana bulan, masyarakat di desa akan membuat bunyi dengan memukul kentongan bambu untuk menakut-nakuti Kala, agar ia tak memakan bulan.

Ia menambahkan, Heri melihat, dengan ingin memakan bulan, Kala sebenarnya ingin menenggelamkan waktu, karena masyarakat Indonesia menggunakan bulan sebagai acuan siklus lunar 28 hari.

“Pak Heri Dono melihat bahwa pandemi ini datang untuk menyiapkan kita bahwa kita tidak menguasai waktu,” ucapnya.  

Vehicle for a New Tradition Way of Life 2020 dalam pameran Kala Kali Incognito, Tirtodipuran Link - Gudegnet/ Wirawan K

Salah satu instalasi, sebuah becak motor (bentor), terletak di samping ruang lukisan. Pada karya berjudul Vehicle for a New Tradition Way of Life 2020 ini antara lain terdapat TV kecil, dan dilengkapi dengan suara.

Pada becak tersebut terdapat wajah-wajah yang menghadap ke arah belakang. Dalam keterangan yang ditempel di dinding galeri dijelaskan, karya ini merupakan bentuk respon dari pandemi yang telah mempengaruhi kehidupan kita sekarang, di mana kehidupan yang biasa kita jalani seakan terasa berjalan ke arah yang berlawanan.

Dengan berbagai protokol untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, manusia seperti tidak bisa melangkah maju dalam hidup masing-masing, terjebak dan hanya bisa memperhatikan waktu yang terus berjalan.

Dalam keterangan tersebut dijelaskan, “Namun Heri Dono justru melihat bahwa situasi saat ini merupakan kesempatan yang tepat untuk mengapresiasi kembali alam yang telah kita telantarkan”. Pameran ini dapat dikunjungi secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini