Gudeg.net - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Disbud Kota Yogya menggelar Gelar Macapat untuk generasi milenial, Senin-Rabu (9-11/11). Diikuti oleh anak-anak remaja dengan rentang usia SMP dan SMA dari wilayah Kota Yogyakarta, acara ini berlangsung di Ndalem Ngabean, Jalan Ngadisuryan No.6, Kraton.
Kegiatan ini mengangkat tema “Menumbuhkan Kecintaan Seni Macapat Bagi Generasi Milenial”. “Gelar Macapat kali ini, pelaksanaannya akan dibawakan lebih ringan dan cair tanpa meninggalkan pakem yang berlaku,” kata Kepala Bidang Sejarah dan Bahasa Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Dwi Hana Cahya, dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Selasa (10/11).
Kegiatan ini antara lain menghadirkan Paksi Raras Alit, penembang macapat yang berhasil meramu dan menyajikan sastra macapat dalam kemasan musik kekinian.
Selain Paksi, hadir pula praktisi macapat Slamet Nugroho dan Maryono. Kelompok Pagu Sekar tampil sebagai pengiring tembang-tembang macapat yang dibawakan.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menjelaskan, seni sastra tembang ini menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak di alam ruh, fase dilahirkan, tumbuh, hingga meninggal dunia dan kembali ke alam ruh. Melalui syair dalam tembang, nilai-nilai luhur dan pitutur bijak disampaikan penuh makna.
"Bait-bait dalam tembang macapat yang memiliki nilai religius tinggi telah digunakan sebagai media penebar kebaikan oleh orang-orang bijak di masa silam. Tembang macapat juga menjadi senandung cinta orangtua kepada anak-anak mereka agar mengerti akan arti kehidupan,” tutur Yetti.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran untuk menghargai, menumbuhkan rasa peka dan cinta terhadap karya sastra tradisional.
Kirim Komentar