Gudeg.net - Sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan seni macapat, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengadakan Gelar Macapat pada 23-26 November 2020.
Bertempat di Pendopo Ndalem Ngabean, Jalan Ngadisuryan, Kraton, Yogyakarta, acara ini mengangkat tajuk "Ngudi Murih Lestari lan Ngrembakaning Budaya".
Peserta gelar macapat berasal dari unsur pelaku seni macapat di Kota Yogyakarta. Sejumlah praktisi seni macapat dari Kraton Ngayogyakarta menjadi narasumber dalam acara ini, yakni Projo Suwasono, KMT G. Dwijo Wijoyo, dan Mugi Santoso.
Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan pencegahan penularan Covid-19. Digelar tanpa penonton, para peserta diwajibkan menggunakan masker, menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
"Tembang Macapat bukan sekadar sebagai lagu atau hiburan semata, tetapi lebih dari itu, merupakan karya sastra lisan yang sangat menarik, dan di dalamnya terkandung makna luar biasa," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos seperti dikutip laman resmi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Senin (23/11).
Macapat, lanjutnya, berisi pesan-pesan moral yang penting sebagai pembentuk karakter, di samping sebagai sarana komunikasi dari masa ke masa yang berisi ajaran atau petuah dan keteladanan, baik bersumber dari sejarah maupun cerita fiksi.
Yetti berharap, karakter nilai-nilai kearifan lokal sesuai jati diri dan jiwa "Njogjani" tertanam melalui pembelajaran tembang Jawa Macapat.
Kirim Komentar