Gudeg.net- Rona gembira dan bahagia terlihat nyata di wajah salah satu seniman wanita kawakan Yogyakarta Sumingsih Yustiningsih saat menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020.
Menggunakan kebaya bermotif surjan warna hijau, wanita yang kerap disapa Yu Beruk atau Mbok Beruk ini naik ke atas pentas untuk menerima penghargaan
“Aku nganti raiso ngomong, bonggo (saya sampai ga bisa ngomong, bangga) dan tidak kenyana nyana (tidak menyangka) kalau orang Jawa bilang untuk mendapat penghargaan ini,” ujarnya seusai meneriman penghargaan dalam kategori Pelestari Kebudayaan di Pedopo Ndalem Jayadipuran, Mergangsan, Yogyakarta, Senin (7/12).
Seniman yang telah malang melintang di dunia seni peran ketoprak dan komedi Yogyakarta ini tidak percaya bahwa Pemerintah Indonesia sangat perduli akan dirinya.
Bagi wanita yang lahir pada 5 Januari 1953 ini, penghargaan yang di dapat merupakan wujud dari asil kecintaannya kepada kesenian.
“Saya tidak pernah berfikir, Pemerintah begitu perduli kepada kami, para seniman yang melestarikan kebudayaan Yogyakarta,” jelasnya.
Dirinya merasa senang ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menghubunginya untuk dapat menerima penghargaan ini.
Ketika Kemendikbud RI menghubunginya sekitar setengah bulan yang lalu, ia diminta untuk datang ke Jakarta namun ternyata pihak Kemendikbud yang datang ke Yogyakarta.
“Kira-kira seminguan lalu saya dihubungi, kalau penghargaan dapat diterima di Yogya. Jadi saya tidak harus ke Jakarta, wah saya senang sekali, jadi tidak harus jauh-jauh kesana. Ndak cape dijalan nantinya,” ungkap wanita yang mulai berkesenian ketoprak tahun 1965 itu.
Yu Beruk tidak hanya menerima piagam penghargaan, namun ia juga menerima sebuah pin emas seberat 5 gram dan uang sejumlah Rp. 50.000.000.
Sebagai seniman yang sangat berpengalaman di bidangnya, Yu Beruk terlihat sangat rendah hati. Hal itu terbukti ketika ia menyampaikan pesan untuk para generasi muda agar mau mencintai kesenian.
“Saya pingin banget lihat anak-anak muda sekarang belajar dan kembali berbudaya. Kita butuh mereka untuk melesarikan ini, agar tidak hilang dan agar ada juga penerus saya,” harapnya.
Selain dirinya, seniman teater Yogyakarta Azwar An dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga menerima penghargaan yang sama dengan kategori yang berbeda.
Azwar An menerima anugerah berkategori Pelopor, Pencipta, dan Pembaharu Kebudayaan, sedangkan Pemkot Yogyakarta dalam kategori Pemerintah Daerah Yogyakarta.
Kirim Komentar