Berita

BPPTKG: Belum Terlihat Titik Api Diam di Merapi

Oleh : Rahman / Minggu, 03 Januari 2021 10:25
BPPTKG: Belum Terlihat Titik Api Diam di Merapi
Gunung Merapi terliaht cerah dari Desa Bebeng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta (2020)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan hingga saat ini belum terlihat titik api diam di Gunung Merapi.

Hal tersebut menjawab sejumlah informasi yang menyatakan bahwa telah terlihat titik api diam di sekitar puncak Gunung Merapi beberapa waktu ini.

“Selamat pagi, hingga saat ini belum terpantau adanya titik api diam di sekitar Gunung Merapi,” ujar salah satu Humas BPPTKG dalam keterangannya di grup whatsapp Media Merapi, Minggu (3/1).

BPPTKG mejelaskan, gambar atau video titik api yang tersebar melalui berbagai sumber media masih akan diteliti lebih lanjut, namun sinar tersebut merupakan indikasi adanya peningkatan suhu.

“Sinar yang terlihat menunjukkan adanya penigkatan suhu asap yang keluar di sekitar Lava 1997 dan masih dalam pantauan BPPTKG,” jelasnya.

Terlihatnya sinar dari peningkatan suhu adalah hal yang biasa terjadi. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Merapi beberapa hari terakhir.

Dari laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan hari Minggu (3/1) pada pukul 00.00-06.00 WIB, Merapi terpantau mengeluarkan guguran satu kali mengarah ke Kali Lamat.

“Teramati guguran 1 kali arah ke Kali Lamat dengan jarak luncur 1.500 meter pada pukul 05.54 WIB, dengan suara guguran 2 kali intensitas sedang,” isi laporan harian Gunung Merapi.

Sementara itu untuk gempa guguran terjadi sebanyak 18 kali, amplitudo 4-61 mm dengan durasi 16-151 detik dan gempa hembusan sebanyak 21 kali, amplitudo 2-8 mm dengan durasi 11-16 detik.

Sedangkan gempa fase banyak atau Hybrid terjadi sebanyak 94 kali, amplitudo 3-20 mm dengan durasi 5-9 detik dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 19 kali, amplitudo 40-75mm, durasi 13-32 detik.

Untuk potensi bahaya erupsi tidak ada perubahan, masih berupa guguran lava dan bila terjadi erupsi eksplosif akan berupa lontaran material vulkanik serta awan panas berjarak maksimal 5 Km.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini