Gudeg.net- Pagi ini, Selasa (2/3), Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.900 meter ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, dua awan panas guguran yang terjadi pada pukul 05.11 WIB dan 05.29 WIB.
“Awan panas guguran yang terjadi pagi ini beramplitudo maksimal 60 milimeter dan jarak luncur maksmimum 1.900 meter ke arah barat daya,” ujar Heru Suparwaka, anggota tim penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG dalam keterangan persnya di hari yang sama.
Selain pagi ini, awan panas guguran juga terjadi pada Selasa (1/3) malam yaitu pukul 21.06 WIB, dengan jarak luncur guguran sejauh 1.500 meter mengarah ke barat daya.
Heru menjelaskan, laporan harian perkembangan Gunung Merapi periode pengamatan Selasa (2/3) pukul 00.00-06.00 WIB mencatat ada 17 kali guguran lava pijar dalam semalam.
“Teramati 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter mengarah ke barat daya sepanjang periode tersebut,” jelasnya.
Sementara itu terjadi juga 57 kali gempa guguran beramplitudo 3-35 milimeter dengan durasi 12-130 detik dan gempa hembusan sebanyak empat kali beramplitudo 3-7 milimeter berdurasi 8-16 detik.
BPPTKG belum mengubah status Gunung Merapi tetap pada Siaga (level III) karena melihat masih tingginya aktivitas vulkanik.
BPPTKG tetap mengimbau warga yang berada di lereng Merapi, khususnya yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk lebih meningkatan kewaspadaannya.
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan aktivitas penambangan pasir dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” imbau BPPTKG.
Kirim Komentar