Gudeg.net- Menjelang Jumat (9/4) malam, Gunung Merapi kembali memuntahkan dua kali awan panas guguran dengan waktu yang berdekatan.
Awan panas guguran terjadi sebanyak dua kali pada pukul 17.07 WIB dan 17.26 WIB dengan jarak luncur maksimal sejauh 1.800 meter.
“Kedua awan panas gugur tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimal 20 milimeter dan berdurasi maksimum 111 detik,” ujar anggota Tim Laporan Harian Perkembangan Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka dalam keterangannya, di hari yang sama.
Heru menuturkan, awan panas yang terjadi sore ini keduanya mengarah ke barat daya dan terpantau di dua pos pengamatan Gunung Merapi.
“Asap tebal berwarna coklat pekat dari awan panas terlihat jelas dan terekam pada kamera Pos Pemantauan Tunggularum dan Panguk,” tuturnya.
Saat terjadinya awan panas guguran kondisi cuaca di sekitar Merapi berawan, mendung dan hujan. Angin bertiup secara lemah hingga sedang dan mengarah ke timur laut.
Selain itu teramati juga kepulan asap berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal denagn tinggi kolom sekitar 50 meter di atas puncak kawah.
Dari data terakhir periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB, BPPTKG mencatat adanya puluhan kegempaan, di antaranya 35 kali gempa guguran beramplitudo 3-15 milimeter berdurasi 14-68 detik.
Dengan peristiwa ini, BPPTKG mengimbau agar warga tetap menjaga jarak aman denagn radius 5 Km dari puncak dan tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lereng Merapi.
“Jauhi lereng sekitar 5 Km dari puncak dan waspadai juga bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi,” imbau BPPTKG.
Kirim Komentar