Gudeg.net- Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran sebanyak dua kali pada hari, Senin (22/3) pada pukul 02.03 WIB dan 05.11 WIB.
“Terjadi dua kali awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 22 Maret 2021 pada pukul 02.03 dan 05.11 WIB dan kedua awan panas mengarah ke barat daya,” tulis BPPTKG dalam grup whatsapp Media Merapi, Senin (22/3).
Awan panas guguran pada pukul 02.02 WIB tercatat di seismogram BPPTKG dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 134 detik dengan jarak luncur 1.300 meter.
Sedangkan awan panas pukul 05.11 WIB tercatat pada seismogram beramplitudo 48 milimeter dan durasi 150 detik dengan jarak luncur 1.500 meter.
“Selain awan panas guguran, terjadi juga 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur estimasi 1.000 meter ke arah barat daya pada periode pemantauan hingga pukul 06.00 WIB,” ujar anggota tim penyusun laporan pemantauan Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka, di hari yang sama.
Laporan kegempaan, Senin (22/3) periode pemantauan pukul 00.00 – 06.00 WIB menyatakan jumlah gempa guguran sebanyak 35 kali beramplitudo 40-48 detik dengan durasi 10-99 detik dan gempa hybrid/fase banyak sebanyak tiga kali beramplitudo 2-3 milimeter dengan durasi 5-6 detik.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga (level III) sejak ditetapkan oleh BPPTKG pada tanggal 5 November 2020.
Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya serta meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Kali Putih sejauh maksimal 5 Km.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bahaya tersebut karena Merapi masih berpotensi terjadi erupsi eksplosif kapan saja.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di sekitar lereng Merapi,” imbaunya.
Kirim Komentar