Gudeg.net- Telah terjadi dua kali awan panas guguran di Gunung Merapi, Selasa (23/3) pada pukul 10.54 WIB dan 12.02 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.
Dua awan panas guguran tercatat pada seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dengan amplitudo maksimum 70 milimeter.
“Awan panas guguran pukul 10.54 WIB berdurasi 141 detik, sedangkan pukul 12.02 WIB berdurasi 174 detik cuaca dominan berkabut dan saat awan panas angin bertiup ke tenggara,” tulis BPPTKG dalam keterangannya di grup whatsapp Media Merapi, di hari yang sama.
BPPTKG belum menerima laporan terjadinya hujan abu dampak dari terjadinya awan panas guguran yang mengarah ke sektor tenggara.
Hingga saat ini BBPTKG masih mengumpulkan sejumlah data perkembangan setelah terjadinya dua kali awan panas guguran yang hampir berdekatan waktunya.
Laporan harian perkembangan Gunung Merapi menyebutkan hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi juga 37 gempa guguran beramplitudo 3-34 milimeter berdurasi 13-191 detik dan gempa low frekuensi satu beramplitudo 3 milimeter dengan durasi 9 detik.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap waspada dan menjaga jarak aman 5 Km dari puncak. Gunung Merapi masih status Siaga (level III) sejak ditetapkan BPPTKG 5 November 2020.
Kirim Komentar