Gudeg.net- Sudah ada sekitar 60 orang calon abdi dalem yang terdaftar pada penerimaan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo Keraton Yogyakarta.
“Sekitar 60an orang yang sudah masuk ke dalam data pendaftaran dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda atau kaum milenial,” ujar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro saat ditemui di Keraton Yogyakarta, Kamis (4/3).
Dari 60 orang tersebut akan mengikuti sejumlah proses di antaranya seleksi yang berasal dari video kiriman pendaftar, pengumuman siapa saja yang diterima dan proses percobaan atau magang.
Notonegoro menjelaskan, dari puluhan orang yang masuk tersebut nantinya masih harus menunggu penyeleksian tiap-tiap divisi dari KHP Kridhomardowo.
“Rekruitmen kan ada empat golongan, nantinya mereka (calon abdi dalem) akan dipisah-pisah sesuai golongan. Karena data yang masuk masih dalam bentuk kesatuan, belum dipisah-pisah,” jelasnya.
Keempat golongan Kridhomardowo adalah Wiyaga (penabuh gamelan), Pasindhen (penembang perempuan), Lebdaswara (penembang laki-laki), dan Musikan (korps musik yang bertugas memainkan alat musik).
Tujuan dari seleksi menurut Notonegoro adalah untuk melihat kemampuan para calon abdi dalem pada setiap golongan yang didaftarkan.
“Pada masa seleksi nanti kita akan melihat sejauh mana skill atau keahlian mereka pada golongan yang didaftarkan. Disana juga akan dipilih siapa saja yang sesuai dengan kebutuhan di sini,” tuturnya.
Selain itu, juga akan diobservasi terkait perilaku dan tindak tanduknya. Setelah melewati proses itu baru dapat mengikuti tahapan magang selama kurang lebih dua tahun.
Suami dari Gusti Kanjeng Ratu Hayu itu mengungkapkan, bila ada calon abdi dalem yang pada saat magang ingin mengundurkan diri, tidak menjadi masalah.
“Pada masa magang itu cukup berat karena kami akan melihat betul gimana mereka di dalam Keraton dan bila ada yang memutuskan tidak lanjut karena tidak kuat atau tidak betah dengan rutinitas di dalam Keraton, ya tidak apa-apa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa menjadi abdi dalem adalah pengabdian bukan pekerjaan karena memang Keraton tidak memberikan gaji kepada seluruh abdi dalem yang ada saat ini.
“Abdi dalem itu pengabdian diri secara utuh kepada Keraton dan tidak ada gaji. Walaupun ada uang yang diberikan, itu hanya sebagai penghargaan Sri Sultan kepada para abdi dalem,” tambahnya.
Pendaftaran abdi dalem telah tutup pada tanggal 1 Maret 2021 lalu dan Keraton belum berencana akan membuka pendaftaran tahap dua atau seterusnya.
Kirim Komentar