Gudeg.net- Jumlah pendaftaran abdi dalem bagi Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo Keraton Yogyakarta belum mencapai target awal.
“Sebenarnya yang sudah masuk saat ini masih belum mencapai target. KHP Kridhomardowo targetnya antara 100-150 calon abdi dalem,” ujar Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo, MB. Brongtomadyo di Keraton Kilen, Keraton Yogyakarta, Kamis (4/3).
Brongtomadyo menjelaskan, hingga saat ini sudah ada sekitar 60 nama calon yang masuk dalam data pendaftaran yang digelar melalui media sosial Keraton Yogyakarta.
“Walaupun belum mencapai target tetapi Keraton telah menutup pendaftaran pada tanggal 1 Maret 2021 kemarin. Yang ada ini dulu saja yang akan diseleksi oleh tim KHP Kridhomardowo,” jelasnya.
Dari data yang ada, 60 orang nama calon abdi dalem tersebut didominasi oleh anak-anak muda yang masih sangat produktif. “Kebanyakan yang daftar berumur 20-35 tahun, tapi ada juga yang diatas 35 tahun, sedikit jumlahnya,” tambah dia.
Para calon abdi dalem yang masuk akan melalui sejumlah proses, mulai dari penyeleksian menurut golongan hingga magang di dalam Keraton selama dua tahun.
Penyeleksian akan dilakukan dengan cara memilah para pendaftar sesuia empat golongan yang dibutuhkan yaitu Wiyaga, Pasindhen, Lebdaswara dan Musikan.
“Nanti tim penyeleksi akan memilih dan mengelompokkan siapa saja yang memenuhi persyaratan dan belum tentu semua diterima, pasti ada yang gugur, tapi ya kita liat saja nanti,” ungkapnya.
Walaupun target pendaftaran belum tercapai, Keraton tidak akan membuka pendaftaran lanjutan ke depannya.
“Untuk saat ini kita sudah tutup, dan belum ada dawuh (perintah) dari Kanjeng Notonegoro selaku Ketua Kridhomardowo untuk membuka pendaftaran lagi,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Penghageng Parentah Hageng KPH Yudahadiningrat mengatakan, pendaftaran abdi dalem ini diusulkan oleh KHP Kridhomardowo dan Keraton mengabulkannya.
“Pendaftaran calon abdi dalem ini memang kebutuhan KHP Kridhomardowo, karena banyak masyarakat yang menanyakan cara untuk menjadi abdi dalem di Keraton terutama anak-anak muda yang kreatif dalm berseni,” kata pria yang biasa dipanggil Kanjeng Yuda itu.
Ia menambahkan, pihak Keraton dalam pendaftaran ini tidak melibatkkan media massa umum seperti televisi maupun media lainnya.
“Kami tidak memasang iklan atau apapun itu di media massa karena saat ini Keraton sudah memiliki media sosial, jadi hanya open di sana saja,” tambahnya.
Kirim Komentar