Gudeg.net- Jumat (12/3), Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.000 meter ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, dua awan panas guguran yang terjadi pada pukul 07.00 WIB dan 09.31 WIB.
“Dua awan panas guguran yang terjadi hari ini beramplitudo maksimal 38-40 milimeter dan jarak luncur maksmimum 1.000 meter, berdurasi 77-102 detik,” ujar Heru Suparwaka, anggota tim penyusun laporan harian aktivitas Gunung Merapi BPPTKG dalam keterangan persnya di hari yang sama.
Heru menjelaskan, perkembangan Gunung Merapi periode pengamatan Jumat (12/3) pukul 06.00-12.00 WIB mencatat adanya tiga kali guguran lava pijar.
“Teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter mengarah ke barat daya sepanjang periode tersebut,” jelasnya.
Sementara itu terjadi juga 46 kali gempa guguran beramplitudo 3-23 milimeter dengan durasi detik dan-75 detik, gempa hembusan sebanyak lima kali beramplitudo 2-3 milimeter berdurasi 4-16 detik.
Gempa fase banyak/hybrid sebanyak satu kali beramplitudo 7 milimeter berdurasi 11 detik dan gempa tektonik jauh sebanyak dua kali beramplitudo 2-3 milimeter berdurasi 28-37 detik.
BPPTKG belum mengubah status Gunung Merapi tetap pada Siaga (level III) karena melihat masih tingginya aktivitas vulkanik.
BPPTKG tetap mengimbau warga yang berada di lereng Merapi, khususnya yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan aktivitas penambangan pasir dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” imbau BPPTKG.
Kirim Komentar