Pendidikan

'Tular Nalar' Jangkau Daerah 3T Bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Minggu, 14 Maret 2021 11:59
'Tular Nalar' Jangkau Daerah 3T Bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia
Tangkapan layar Gelar wicara daring "Saling Tular Nalar bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI)", Sabtu (13/3)

Gudeg.net - Tular Nalar, sebuah program yang mengkampanyekan kesadaran berpikir kritis, menghadirkan gelar wicara daring pada Sabtu (13/3). Acara yang disiarkan lewat platform Youtube dan Zoom meeting ini mengangkat tema "Saling Tular Nalar bersama Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI)".

Program Tular Nalar diinisasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Love Frankie, didukung oleh Google.org. Kampanye untuk berpikir kritis antara lain diwujudkan dalam bentuk kurikulum, metode dan konten belajar, di antaranya modul pembelajaran daring, video, gelar wicara, serta pelatihan-pelatihan di berbagai daerah. 

Perkembangan tekonolgi di era digital mendorong akses dan penyebaran informasi menjadi tanpa batas. Banyak pihak yang tanpa sengaja menyebarkan hoaks, misinformasi, dan ujaran kebencian karena minimnya kemampuan untuk memeriksa sumber berita.

Di samping itu, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran untuk selalu mempertanyakan berita yang diterima. Hal tersebut melatarbelakangi hadirnya Tular Nalar.

Materi kurikulum berbasis online yang disediakan Tular Nalar dapat diakses di www.tularnalar.id. Mengingat terdapat kelompok masyarakat yang berada di wilayah dengan jangkauan sinyal internet terbatas, berkolaborasi dengan JRKI, Tular Nalar menghadirkan program yang menyasar masyarakat di luar jaringan internet, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dari NKRI. 

Tema "Saling Tular Nalar" dalam gelar wicara daring merupakan representasi tujuan program ini, yakni berupaya memberi solusi atas kurangnya ketersediaan bahan atau literasi media. 

Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar dalam acara tersebut mengatakan, "Tular Nalar menawarkan bagaiamana kita bisa bersama-sama berkolaborasi membangkitkan daya kritis masyarakat. Ada tiga level yang kami perkenalkan: tahu, tanggap, tangguh". 

Perkembangan teknologi, menurut Santi, memberikan konsekuensi. Di satu sisi kita dimudahkan, satu sisi lain kita melihat betapa informasi bisa dimainkan. Santi mengajak agar tak takut berhadapan dengan hoax, dan kompak dalam menyikapinya. "Dan kita akan bisa melakukannya ketika kita melibatkan komunitas untuk saling jaga-satu sama lain," katanya.  

Sementara itu Sinam M. Sutarno, Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia berharap, banyak pengetahuan yang bisa diserap oleh para penggiat radio komunitas dari kolaborasi ini. 

"Sehingga kemudian dari siarannya, obrolan perbincangan hariannya, bisa menjadi bagian dari edukasi untuk berpikir kritis, bukan sekadar paham tapi kemudian mereka juga melawan hoax. Dan setelah melawan juga kemudian berkabar yang benar," kata Sinam. 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini