Seni & Budaya

'Tahta Untuk Rakyat' Narasikan Kehidupan Sri Sultan HB IX di Atas Kanvas

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 17 Maret 2021 19:30
'Tahta Untuk Rakyat' Narasikan Kehidupan Sri Sultan HB IX di Atas Kanvas

Gudeg.net—Perjalanan hidup seorang Sri Sultan Hamengkubuwono IX tak padam dibicarakan. Sikap, prinsip, perbuatan, dan pengabdiannya kepada negara tanpa tepi.

Dalam kapasitasnya sebagai Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia (1973-1978), ia adalah sosok teladan dalam kepemimpinan dan kehidupan.

Sebuah buku yang ditulis dari wawancara pada ulang tahunnya yang ke-70 berjudul ‘Tahta untuk Rakyat’ menjadi judul yang sepenuhnya menggambarkan ‘Ngarsa Dalem’–demikian rakyat Yogyakarta menyebutnya dengan ringkas dan takzim.

“’Tahta Untuk Rakyat’ menjadi sebuah buku yang cukup fenomenal… ini adalah wawancara khusus dan lengkap tentang apa yang ada di hati sanubari dan pemikiran Sri Sultan Hamengkubuwono IX,” ujar KRMT Indro Kimpling Suseno, Ketua Penyelenggara pameran ‘Tahta Untuk Rakyat’ saat berbincang dengan Gudegnet di jumpa media, Rabu (17/3).

Indro melanjutkan, pemikiran tersebut sudah terlihat dalam laku dan lelaku HB IX selama menduduki tahta dan bahkan dari sebelum ia naik tahta.

Keteladanan Ngarsa Dalem merupakan nilai-nilai yang semestinya terus ditularkan, disuarakan, atau setidaknya terus menjadi pengetahuan yang menginspirasi bagi setiap generasi.

Perkara ‘keteladanan’ inilah ide pokok pameran mengenai Gusti Raden Mas Dorodjatun, nama kecil Sri Sultan HB IX, menjadi tema yang paling tepat.

Pameran ini mengundang Doktor Sri Margana, seorang sejarawan yang menyusun 37 deskripsi untuk 37 seniman. Seniman-seniman ini lalu membuat karya berdasarkan deskripsi dan intepretasi mereka sendiri.

Narasi yang diberikan merupakan titik-titik penting dalam hidup HB IX. Dari dia lahir hingga ia mangkat diantar oleh lautan manusia DI Yogyakarta hingga ke Imogiri.

Di antara karya baru yang ditampilkan ini ada sebuah karya lama milik seniman senior, Djoko Pekik. Lukisan magnum opus yang ia buat pada tahun 1989 ini adalah ‘karya tamu’ dalam pameran ini.

Lukisan yang diberi judul ‘Kawulo Gonjang-Ganjing di Plengkung Gading’ ini mendeskripsikan keadaan di Plengkung Gading saat iring-iringan jenazah Sri Sultan HB IX dibawa ke peristirahatannya.

Selain Djoko Pekik, beberapa seniman lain yang menyumbang karya di pameran ini di antaranya adalah Dyan Anggraini, Nano Warsono, Ign Dicky Takndare, Sigit Raharjo, Totok Buchori, Fika Khoirun Nisa, dan Galam Zulkifli.

Pameran akan dilaksanakan di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan No.7, Alun-alun Utara, Yogya. Pameran dibuka untuk umum mulai tanggal 20 Maret -25 April 2021. Galeri buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 10.00-19.00 WIB.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini