Gudeg.net - Dinas Kebudayaan Kulonprogo meluncurkan karya tari penyambutan yang diberi nama "Sri Kayun" pada Minggu (21/3). Diselenggarakan di destinasi wisata Puncak Suroloyo, acara ini disiarkan secara live melalui Youtube Channel Dinas Kebudayaan Kulonprogo.
Bupati Kulonprogo, H. Sutedjo menerangkan, Sri berarti pantas, asri dan cantik. Sri dalam Bahasa Indonesia berarti putri yang ayu, sedangkan dalam bahasa Sansekerta artinya terang, kecantikan dan dan kemakmuran. Sementara itu, Kayun berarti laku atau laris.
"Sehingga Sri Kayun menggambarkan Kulonprogo yang asri, cantik bagaikan putri ayu jelmaan Dewi Padi yang melambangkan kemakmuran serta menawan hati, seiring dengan pembangunan di berbagai sektor yang berkembang dengan pesat, dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal," kata Sutedjo dalam acara tersebut.
Ia berharap karya tari ini bisa benar-benar menjadi icon seni budaya khas Kulonprogo yang dikenal oleh masyarakat luas. "Tarian ini bisa disosialisasikan ke pengurus atau pengelola tempat wisata, dan diajarkan ke masyarakat sehingga bisa menjadi tari penyambutan khas Kulonprogo di tempat-tempat wisata Kulonprogo," katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga dipentaskan fragmen tari Mahabarata Suroloyo Wrehaspati, mengisahkan Lembu Andini melawan Hyang Manikmaya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, acara ini bertujuan mewujudkan tarian resmi penyambutan tamu di kabupaten Kulonprogo, juga sebagai bagian dari pembinaan dan pengembangan seni sendratari atau fragmen tari.
Selain itu, acara juga digelar dalam rangka mendukung program pembangunan kepariwisataan berbasis budaya di kabupaten Kulonprogo.
Kirim Komentar