Gudeg.net- Gunung Merapi telah memuntahkan sedikitnya delapan kali awan panas guguran sepanjang Sabtu (27/3), mulai dari pukul 00.00 hingga 18.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan, awan panas yang terjadi seluruhnya mengarah ke barat daya.
“Terjadi delapan kali awan panas guguran pada Sabtu, (27/3) namun masih dalam tahap belum mengkhawatirkan,” ujar Hanik Humaida dalam keterangan persnya yang diterima Gudegnet, Minggu (28/3).
Awan panas guguran terjadi mulai pukul 02.11 WIB, 04.28 WIB, 04.30 WIB, 04.41 WIB, 06.02 WIB, 06.03 WIB, 06.31 WIB dan 17.58 WIB.
Dari laporan BPPTKG, kedelapan awan panas guguran memiliki jarak luncur yang bervariasi mulai dari 1.300 meter hingga terjauh 1.800 meter.
Selain awan panas guguran, hingga Minggu (28/3) sore, BPPTKG juga menacatat terjadi puluhan gempa di Gunung Merapi.
Hingga pukul 18.00 WIB, telah terjadi 96 kali gempa guguran amplitudo berkisar 3-38 milimeter berdurasi maksimum 7-98 detik, gempa hybrid/fase banyak sebanyak sembilan kali amplitudo berkisar 3-4 milimeter berdurasi 5-8 detik dan gempa hembusan sebanyak tiga kali amplitudo berkisar 5 milimeter berdurasi 15-18 detik.
“Sedangkan untuk guguran lava pijar, Sabtu-Minggu pukul 18.00 WIB terjadi 13 kali dengan jarak maksimum sekiatr 900 meter,” jelasnya.
Dengan terjadinya peningkatan aktivitas ini, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak aman radius 5 Km dari puncak dan tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lereng gunung.
Status Gunung Merapi hingga saat ini masih Siaga (level III) sejak ditetapkan pada tanggal 5 November 2020.
Kirim Komentar