Gudeg.net- Setelah beberapa hari tenang, sore ini Minggu (18/4) Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas dengan mengeluarkan awan panas guguran.
Awan panas guguran terjadi pada pukul 18.02 WIB dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter mengarah ke barat daya.
“Awan panas guguran yang terjadi sore ini beramplitudo maksimum 23 milimeter dengan durasi sekitar 114 detik,”ujar BPPTKG dalam keterangan tertulisnya di grup whatsapp Media Merapi, di hari yang sama.
Gunung Merapi terakhir mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (13/4) dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter dan mengarah ke barat daya.
Dari laporan harian perkembangan Merapi periode pukul 12.00 WIB-18.00 WIB BPPTKG mencatat, telah terjadi 44 kali gempa guguran beramplitudo 3-40 milimeter (mm) dengan durasi 10-124 detik, gempa hembusan sebanyak tiga kali beramplitudo 2-3 mm dengan durasi 7-21 detik dan 18 kali gempa hybrid/fase banyak beramplitudo 3-22 mm berdurasi 6-13 detik.
“Selain itu terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak lima kali dengan amplitudo 48-75 mm berdurasi 29-30 detik,” jelasnya.
Curah hujan pada periode pengamatan tersebut rata-rata bervolume 17 mm dan angin bertiup lemah hingga sedang mengarah ke timur.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan Merapi pada status Siaga atau Level III dengan potensi bahaya berupa guguran lava, awan panas dan lontaran material vulkanik.
Masyarakat diimbau untuk tetap hati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya bila sewaktu-awaktu terjadi erupsi eksplosif pada Gunung Merapi.
Kirim Komentar