Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY menyatakan Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Peristiwa awan panas guguran terjadi hari ini, Kamis (22/4) pada pukul 10.27 WIB dan meluncur sejauh luncur 1.500 meter.
“Terjadi awan panas guguran pada Gunung Merapi tanggal 22 April 2021 pukul 10.27 WIB mengarah ke barat daya,”ujar BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya di grup whatsapp Media Merapi, di hari yang sama.
Dalam keterangannya BPPTKG menjelaskan, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 milimeter dan durasi 122 detik.
“Saat awan panas terjadi, angin sedang bertiup ke arah timur dan belum ada laporan hujan abu di sekitar lereng Merapi,” jelasnya.
Berdasarkan laporan harian pemantauan Gunung Merapi periode pukul 12.00 WIB-18.00 WIB terjadi juga tiga guguran lava pijar dengan jarak maksimum 700 meter.
Sedangkan untuk data kegempaan menurut BPPTKG, terjadi gempa guguran sebanyak 27 kali beramplitudo maksimum 3-45 milimeter dengan durasi 10-114 detik.
Terjadi juga gempa hybrid/fase banyak sebanyak enam kali beramplitudo 2-8 milimeter dengan durasi 5-10 detik dan satu kali gempa tektonik jauh yang beramplitudo 30 milimeter dengan duarasi 84 detik.
Hingga saat ini BPPTKG mengungkapkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dan tidak menutup kemungkina erupsi eksplosif.
“Status aktivitas Merapi masih pada Siaga (Level III) sejak 5 November 2020 dan belum ada perubahan,” ungkapnya.
Masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga jarak aman radius 5 Km dari puncak gunung.
Kirim Komentar