Gudeg.net- Asap tebal membubung tinggi kembali terlihat dari puncak Gunung Merapi pada Senin (26/4) pagi hingga siang hari dengan ketinggian sekitar 300 meter. Hal tersebut menandakan masih tingginya aktivitas gunung api yang berada di sisi utara Kota Yogyakarta itu.
“Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida pada grup whatsapp grup Media Merapi, di hari yang sama.
Selain mengepulnya asap kawah, terjadinya juga guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter yang mengarah ke barat daya.
Dari pengamatan periode pukul 00.00-06.00 WIB, Merapi telah mengeluarkan delapan kali guguran lava pijar dan sejumlah kegempaan dasar gunung.
“Gempa guguran ada 15 kali beramplitudo 3-11 milimeter dengan durasi 15-74 detik dan satu kali gempa tektonik yang beramplitudo 3 mm berdurasi 65 detik,” jelasnya.
Sementara itu, pada Minggu (25/4) Merapi juga mengeluarkan dua kali awan panas guguran (APG) dengan intensitas tebal dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter.
Hanik menuturkan, APG pertama terjadi pada pukul 19.03 WIB tercata pada seismogram dengan amplitudo maksimal 27 mm dan durasi 104 detik dan pada pukul 21.15 WIB dengan amplitudo 32 mm dan durasi 92 detik.
“APG yang keluar pada Minggu kemarin masih mengarah ke barat daya, karenanya warga agar berhati-hati dan menjaga jarak aman radius 5 Km dari puncak,” tuturnya.
Hanik mengungkapkan, aktivitas vulkanik masih akan terus berlangsung namun hingga saat ini erupsi masih dominan secara efusif belum eksplosif.
"Aktivitas masih akan diringi dengan sejumlah kegempaan internal seperti vulkanik dangkal, gempa multi phase dan gema tektonik jauh. Karenannya untuk sementara waktu jauhi dan kurangi aktivitas di sekitar lereng karena masih dimungkinkan Merapi alami erupsi eksplosif,” ungkapnya.
Kirim Komentar