Gudeg.net- Rencananya hari ini Senin, (26/4) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta bersama Polresta Yogyakarta mulai memberlakukan uji coba Jembatan Gembira Loka (GL Zoo) sisi selatan namun ditunda.
Keputusan penundaan uji coba tersebut karena masih ditemukannya sejumlah kendala fisik jalanan yang belum memadai.
Dishub Kota Yogyakarta bersama Asisten Sekretaris Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) hari ini hanya melakukan identifikasi sarana prasarana jalan dan jembatan untuk keselamatan masyarakat.
Dari hasil identifikasi masih ditemukan adanya endapan pasir dan potensi genangan karena kondisi aspal yang tidak merata pada jalan di timur jembatan baru.
“Tim PUPKP akan memperbaiki agar tidak ada genangan dan endapan pasir yang bisa membahayakan keselamatan pengendara. Setelah itu akan cek lagi dan bila memungkinkan Kamis (29/4) mulai diuji cobakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif dalam keterangan persnya yang diterima Gudegnet, di hari yang sama.
Secara manajemen lalu lintas di jembatan masih tetap sesuai rencana awal yakni berlaku satu arah yaitu kendaraan dari timur ke barat di Jalan Kusumanegara harus melewati jembatan baru di sisi selatan.
Jembatan lama di sisi utara untuk kendaraan dari barat ke timur, Simpang empat SGM arus lalu lintas dari utara ke timur atau dari Jalan Kenari yang sebelumnya bisa langsung berbelok kiri ke timur berubah menjadi mengikuti lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
"Arus lalu lintas dari barat yang melewati jembatan lama tidak dapat berbelok ke selatan ke Jalan Kebun Raya. Tapi harus terus ke arah timur. Ini untuk aspek keamanan dan keselamatan pengendara," jelasnya.
Dari pantauan Gudegnet, sejumlah pembatas jalan atau berrier telah terpasang di bagian tengah jembatan lama mulai dari perempatan SGM hingga mendekati perempatan Gedong Kuning.
Tujuannya agar pengendara dari arah barat tidak bisa berbelok ke selatan Gembira Loka dan sebagai rambu tidak boleh memutar balik di ujung pembatas.
“Tidak boleh putar balik di ujung pembatas jalan karena bisa membahayakan dan memicu kemacetan. Ini bukan mempersulit, tapi demi keselamatan bersama karena jalan utama dan jalur cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyowacono mengungkapkan, timnya sudah mengecek kondisi di lapangan dan akan melakukan pembenahan jalan secepatnya.
Ia menambahkan, potensi genangan itu berada di jalan di luar area jembatan karena posisinya cenderung rendah, aspal tidak merata dan ada cekungan sehingga potensi genangan dan endapan pasir.
“Kami akan lakukan perataan dengan aspal dan tambahan lapisan material. Harapannya pengerjaan dua sampai tiga hari, selesai. Setelah itu kami koordinasi dengan OPD terkait untuk pelaksanaan uji coba manajemen lalu lintas di jembatan,” tambahnya.
Kirim Komentar