Gudeg.net- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada minggu ini masih tergolong tinggi, dengan terjadinya 12 kali guguran awan panas yang berjarak luncur sejauh maksimum 2.000 meter.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi periode 23-29 April 2021.
“Selain awan panas, guguran lava pijar dari Merapi juga terus meningkat, mingu ini ada sebanyak 113 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya,” ujar Hanik Humaida, Jumat (30/4).
Selain guguran lava ke arah barat daya, pada minggu ini terjadi juga guguran lava pijar yang mengarah ke tenggara dengan jarak luncur 700 meter. Luncuran lava yang terbilang baru terjadi ini berasal dari kawah utama Gunung Merapi paska erupsi tahun 2010.
Hanik menjelaskan dalam pekan ini turut teramati adanya puluhan gempa internal Merapi yang masih terus terjadi.
Data kegempaaan pekan ini menurut BPPTKG yaitu 11 kali gempa vulkanik dangkal, 102 kali gempa fase banyak/hybrid, 992 kali gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, dan enam kali gempa tektonik.
Sedangkan untuk volume kubah lava pada pekan ini ada peningkatan laju pertumbuhan sekitar 11.900 meter kubik per hari. Untuk analisis morfologi puncak pada pekan ini menunjukan volume kubah berkisar 1.794.000 meter kubik.
Pada pekan ini terjadi juga hujan dengan intensitas ringan yaitu sebesar 3 milimeter per ajam pada tanggal 27 April 2021 selama 70 menit.
“Dengan curah hujan tersebut tidak diterima laporan adanya banjir lahar dingin maupun penambahan aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” ungkapnya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga atau Level III sejak bulan November 2020.
Kirim Komentar