Gudeg.net— Pemerintah Kabupaten Bantul menyelenggarakan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bantul membahas persiapan menghadapi Idulfitri 1442 H/2021 di Ruang Mandala Saba Madya Gedung Induk Lantai 3 Komplek Parasamya. Acara juga diikuti secara virtual oleh jajaran Panewu dan Forkopim Kapanewon, Selasa (4/5).
Dalam rapat tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengingatkan, untuk tetap hati-hati dan menjalankan protokol kesehatan karena Kabupaten Bantul masih masuk zona merah.
“Kami mengingatkan bahwa Kabupaten Bantul sampai saat ini masih masuk zona merah di angka 1.7, yang berarti masuk risiko tinggi sehingga kehati-hatian memang sangat kita butuhkan dalam melaksanakan aktivitas apapun, termasuk kegiatan keagamaan,” kata Helmi dalam keterangan resmi yang dirilis Selasa (4/5).
Kapolres Bantul, AKBP Wahcyu Tri Budi menyampaikan, jadwal operasi pengetatan selain pengtetatan pramudik (22 April-6 Mei) adalah operasi pengetatan mudik tanggal 6 Mei - 17 Mei, dan terakhir operasi pengetatan pasca mudik tanggal 18 Mei - 24 Mei.
Menurut Wachyu, Operasi Ketupat Progo diadakan agar terwujud sirkulasi sitkamtibmas (situasi keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif dari sebelum, pada saat, dan setelah Idulfitri 1442 Hijriah.
Selain pengamanan mobilisasi, dinas-dinas terkait juga melaporkan berbagai hal mengenai persiapan menjelang hari raya. Dinas Pariwisata mengetatkan protokol kesehatan dan menutup sebagian tempat tujuan wisata.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merencanakan operasi lalu lintas sehubungan dengan kebijakan larangan mudik di DIY selama masa lebaran tahun 1442 H.
Operasi ini merupakan pendirian posko pemantauan dan pengendalian arus lalu lintas di tiga titik, yakni Posko 1 Piyungan, Posko 2 Klangon Sedayu, dan Posko Srandakan, serta 1 posko pemantau di Pasar Seni dan Wisata Gabusan.
Kirim Komentar