Gudeg.net- Menjelang libur panjang akhir tahun 2020-2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memperketat kembali penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
"Ada pengurangan cuti bersama atau tidak, Yogyakarta akan tetap ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir tahun, oleh karena itu protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara disiplin," ujar Heroe Poerwadi Wakil Walikota Yogyakarta pada keterangan persnya yang diterima Gudegnet, Selasa (1/12).
Pengetatan ini bertujuan agar dapat menekan laju pertumbuhan penyebaran Covid-19 yang saat ini kembali meningkat seusai libur panjang beberapa waktu lalu.
Heroe menjelaskan, pihaknya meminta sosialisasi protokol kesehatan di masyarakat terus dilakukan demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Sasarannya diharapkan bisa langsung ke rumah-rumah warga untuk mendorong mereka melakukan protokol kesehatan yang di mulai dari dalam rumah.
"Saat ini penerapan protokol kesehatan di lingkungan keluarga atau rumah masih kurang begitu diterapkan, padahal ini sangat penting terutama ketika ada anggota keluarga yang datang dari luar kota," jelasnya.
Pemkot akan mengantisipasi penyebaran virus yang berasal dari luar kota dengan cara lebih selektif dalam menerima tamu atau wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Heroe yang merupakan Ketua Harian penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta meminta jajarannya dapat mengatur laju atau pergerakan wisatawan.
"Prinsipnya tidak ada larangan wisatawan untuk ke Yogyakarta, namun kunjungan bisa diatur sedemikian rupa sehingga mengurangi kontak fisik. Misalnya mereka dapat menyewa hotel atau tempat menginap yang juga menerapkan prokes," ungkapnya.
Pemkot juga akan menyiapkan masyarakat dan pelaku usaha dalam menghadapi libur panjang akhir tahun, terutama untuk hotel, restoran dan kawasan pariwisata yang sering dikunjungi wisatawan.
Heroe menegaskan, akan terus mengevaluasi penerapan protokol kesehatan untuk menghadapi libur panjang akhir tahun. Tidak hanya tempat wisata dan jasa pariwisata tapi juga warga yang melakukan liburan ke luar daerah.
"Bisa saja pegawai atau masyarakat yang habis liburan ke luar daerah akan menularkan ke rekan kerjanya di kantor atau rumahnya, sehingga memang butuh penerapan protokol kesehatan yang ketat di rumah dan perkantoran," tegasnya.
Kirim Komentar