Gudeg.net- Gunung Merapi baru saja memuntahkan awan panas guguran, Rabu (5/5) pada pukul 18.22 WIB dengan jarak luncur 1.500 meter.
Awan panas yang membawa material vulkanik tersebut terekam pada seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dengan amplitudo 35 milimeter dan berdurasi 109 detik.
“Luncuran awan panas malam ini meluncur ke arah barat daya dan terpantau dengan jelas dari Pos Pemantauan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah,” ujar BPPTKG dalam keterangan tertulisnya di hari yang sama.
Berdasarkan laporan harian pengamatan BPPTKG pada periode pukul 12.00-18.00 WIB, telah terjadi gempa guguran sebanyak 40 kali dengan amplitudo 3-28 milimeter dan berdurasi 10-112 detik.
Selain itu terjadi juga gempa fase banyak/hybrid sebanyak tiga kali dengan ampitudo 3-5 milimeter berdurasi 5-10 detik.
Dengan terjadinya awan panas ini, BPPTKG masih menyatakan Gunung Merapi pada status Siaga atau Level III sejak ditetapkan pada 5 November 2020 lalu.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan dari masyarakat sekitar lereng Merapi tentang terjadinya hujan abu vulkanik.
BPPTKG tetap mengimbau agar warga lereng Merapi Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk menjaga jarak aman dengan radius 5 Km dari puncak gunung.
Masyarakat juga dilarang untuk melakukan aktivitas seperti pariwisata dan penambangan pasir di sejumlah sungai yang merupakan jalur alirahan lahar Merapi.
Kirim Komentar