Gudeg.net—Meramaikan fesyen Idulfitri, Margaria Batik x Batik Enom mengeluarkan Raya Collection yang diberi tajuk “Monokrom”.
Rangkaian busana ini dipamerkan dalam acara “AVMS Fashion Movements: Sparkling Ramadhan Runway” yang diadakan di D’Monaco Restaurant pekan lalu.
Koleksi ini dihiasi busana-busana dengan siluet casual, loose fitting, tetapi tetap chic. Sesuai dengan judul koleksi, rangkaian busana ini hampir semuanya berspektrum duet warna hitam putih.
"Biasanya kita memang warna cerah-cerah, tapi monokrom kita ambil ini biar warnanya itu masih bisa masuk kalau tidak hari Lebaran," terang Devie Fransisca, Co-founder dan Desainer Batik Enom saat diwawancarai seusai acara, Jumat (30/4).
Ia mengatakan, monokrom hitam putih dipilih karena warna yang timeless. Filosofi lainnya di balik warna hitam putih adalah keterkaitannya dengan pandemi.
Putih merupakan simbol suci yang mereprensentasikan fitri di Hari Raya Idulfitri. Sedangkan hitam merupakan warna untuk mengingatkan kita masih dalam pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Jadi kita itu belum bisa ‘putih banget’. Masih ada hitamnya, masih ada Covid. Istilahnya masih harus prihatin dulu,” ujarnya lagi.
Warna di luar kebiasaan Batik Enom, yang biasanya penuh warna, diakui Devie lebih menantang. Koleksi warna-warni lebih mudah mengambil perhatian. Tantangannya adalah membuat koleksi yang sama ceria dan menarik dengan dua warna ini saja.
“Jadi kita tabrak motif. Bagaimana caranya biar dia simpel, hitam putih, tapi orang-orang tetap suka,” ujarnya lagi.
Koleksi ini dipersiapkan dalam waktu tiga bulan. Karena merupakan jenama retail, koleksi yang diluncurkan merupakan busana ready to wear yang lebih simpel.
Kita tidak akan menemukan busana glamor atau elegan dalam koleksi ini. Sesuai dengan filosofi ‘prihatin’, koleksi ini cukup multifungsi karena dapat dipakai menjadi dua atau tiga model dan dapat dipakai untuk kesempatan apa saja.
“Potongan kita juga all-size, biar semua orang bisa pakai. Modelnya simpel tapi unik,” lanjutnya.
Berbagai kaftan, tunik, rok lilit, dan outer dapat kita temukan dalam koleksi ini. Produk rok lilitnya pun dilengkapi dengan kancing-kancing, jadi dapat disesuaikan besarnya.
“Keadaan seperti sekarang ini, kita nggak tahu penyerapan produk seperti apa. Jadi kalau kita bikin size, potensi residu akan semakin besar,” kata perempuan yang juga merupakan Executive Merchandise Director Margaria Batik ini.
Kirim Komentar