Seni & Budaya

Menyelisik Fantasi Mata Tertutup Addy Debil

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 06 Mei 2021 14:00
Menyelisik Fantasi Mata Tertutup Addy Debil
"Curious Things" (2021) karya Addy Debil dalam pameran "Eye Shut Fantasia" di Tirtodipuran Link (1 Mei-6 Juni 2021)-Gudegnet/Foto:Trida

Gudeg.net—Ruang pamer Addy Debil terasa ramai. Tipe ilustrasi doodle di atas kanvas berukuran besar membuat karya Addy penuh dan rapat dengan hiruk pikuk karakter, warna, dan tulisan.

Kamus menerjemahkan ‘doodle’ sebagai 'menggambar sambil melamun' atau 'gambar yang tidak berarti'. Namun, Addy tentu tidak melamun, karyanya pun jauh dari tidak berarti. Celetuk-celetuk kata dalam bahasa inggris yang disisipkan dalam karyanya menyampaikan pesan.

“Eye Shut Fantasia” merupakan judul yang dipilihkan oleh Kohesi Iniatitives, penyelenggara pameran. Judul ini dipilih berdasarkan karakter Addy yang hampir selalu menutup mata.

Axel Ridzky, dalam catatan kuratorialnya mengatakan bahwa mata merupakan jendela jiwa seseorang. Mata seringkali juga dianggap sebagai ujung pada sebuah benda seperti mata pisau, mata panah, dan mata pedang.

Mata dalam frasa-frasa itu menggambarkan ketajaman, mengintimidasi lawan. Namun, mata dalam karya Addy berbeda.

Karakter yang ia gambarkan; lelaki, kelinci, ikan, dinosaurus, kucing, dan sebagainya, semua menutup mata dengan raut wajah tersenyum atau menyeringai, sedikit mengingatkan pada karakter-karakter di jagat ‘Pepperland’ di film animasi ‘Yellow Submarine’ (1968).

"Karakter-karakter tersebut dalam pengamatan saya menunjukkan ekspresi yang datar. Emosi yang absurd, nihil, tapi tersenyum dengan gembira,” ujar Axel saat acara artist talk, Sabtu (1/5).

Addy menyukai warna biru. Ia mengenakan baju dan topi berwarna biru saat artist talk. Semua karya yang ia pamerkan selalu ada warna biru dan selalu menjadi warna dominan.

Ia bahkan membuat outline dengan warna biru. Tidak ada warna hitam. Hanya range warna biru dari yang paling gelap hingga paling muda dan warna-warna lain yang kita temukan di roda warna. Hanya hitam yang tidak kita jumpai.

“Biru itu kan warna yang misterius. Sebenarnya, kan warna biru di dunia ini yang benar-benar biru itu sedikit banget. Jadi, kebanyakan biru yang kita lihat itu hanya pantulan matahari. Kemisteriusan biru itu yang aku suka,” terang Addy di kesempatan yang sama.

Ia tidak punya tendensi atau kesinisan terhadap warna hitam. Absennya warna hitam karena ia tidak ingin karyanya 'gelap'. “Pinginnya biru fresh,” katanya. Sesederhana itu saja.

Sama sederhananya dengan judul dan makna karya Addy yang apa adanya dan harfiah. Karya “Upside Down” benar-benar menceritakan tentang dunia terbalik karena pandemi telah memutar roda kehidupan.

Karya ini menceritakan kisah yang ia lihat sendiri di lingkungannya; kondisi bisnis teman-temannya, dan bahkan keadaan keluarganya saat dihantam wabah global ini.

“Upside down, kadang lu di atas, kadang lu di bawah. Terus kadang kalo di bawah lu masih inget apa enggak gitu. Will you forget about me,” cerita Addy. Ia tidak benar-benar menjelaskan siapa ‘me’ dalam karyanya.

Ada putih ada hitam, batas datarannya seolah tidak penting ketika ada dualisme apakah pihak ketiga yang menjadi penengah menjadi penting. Pencarian kebahagiaan untuk menghindari kesedihan sudah seperti roda kehidupan yang selalu berputar. Kata-kata ini yang dipilih Addy untuk menjelaskan karya “Upside Down”.

Karya-karyanya ekspresif dan dekoratif di atas kanvas berukuran besar. Ia mencoba medium kulit sintetis di pameran tunggalnya kali ini, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.

Karya di atas kulit sintetis ini diberi judul “Holo Fantasy”, merupakan karya berukuran kecil dan terdiri dari delapan belas seri karya.

Addy Debil merupakan seniman kelahiran 1993 asal Bandung. Ia lebih dulu terkenal sebagai street artist yang menggarap mural di tembok-tembok.

Pameran “Eye Shut Fantasia” dapat disaksikan di Tirtodipuran Link, jalan Tirtodipuran No.50, Yogyakarta. Galeri buka Selasa-Minggu, pukul 12.00-19.00 WIB.

Pameran berlangsung 1 Mei-6 Juni 2021 dengan biaya tiket masuk Rp5000 melalui reservasi di @kohesi.initiatives atau ke www.kohesiinitiatives.com.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini