Gudeg.net—Museum memiliki peran penting dalam mengarsipkan peristiwa atau sosok. Pembelajaran mendalam bisa kita dapatkan dari berkunjung ke museum.
Pemerintah DI Yogyakarta memahami pentingnya museum sebagai salah satu media pembelajaran. Karena itulah, sejak tahun 2012, Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY mengeluarkan program Wajib Kunjung Museum (WKM) pada tahun 2012 untuk memastikan setiap sekolah di DIY mendapat kesempatan untuk mengunjungi museum.
Tidak harus anak sekolah, kita pun harus belajar mencintai museum. Berikut daftar museum di DI Yogyakarta yang tidak terlalu populer, tetapi menarik untuk didatangi.
#1 Museum Sejarah Purbakala Pleret
Museum Sejarah Purbakala Pleret di bangun sejak tahun 2004 dan mulai di buka untuk umum pada tanggal 10 maret 2014. Museum ini menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram di wilayah Bantul.
Museum ini juga memiliki keunikan tersendiri karena dengan adanya keberadaan situs peninggalan Mataram Islam di sekitar museum yang bisa kita kunjungi sewaktu-waktu.
Lokasinya berada di Jalan Raya Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.
#2 Museum Kayu Wanagama Yogyakarta
Museum ini berdiri atas ide staf dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Prof. Dr. Ir. Hj. Oemi Haniin Soeseno dan Ir. Etty Suliantoro Sulaiman bersama Perum Perhutani.
Mereka mengikuti Pameran Museum Antropologis di Perancis dan pendirian Jati Centre di Cepu dalam rangka lebih mengekspresikan kayu. Museum ini sendiri mulai dibangun pada tahun 1995.
Bahan baku bangunan museum berupa dua buah rumah kayu buatan tahun 1880 sumbangan dari Perum Perhutani yang dirombak menjadi satu bangunan dalam bentuk rumah panggung.
Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kehutanan RI. Ir. Muslimin Nasution.
Lokasinya berada di Kawasan Hutan Wanagama Desa Bunder, Kecamatan Playen, Gunung Kidul/ Jl. Jogja- Wonosari Km. 30
#3 Museum Geoteknologi Mineral Yogyakarta
Museum ini diresmikan oleh Menhankam Jenderal TNI (Purn) Poniman pada 17 Februari 1988. Pada awalnya, koleksi yang dimiliki oleh museum ini merupakan buah tangan yang dibawa oleh setiap dosen dan asisten dosen.
Pada Tahun 1967 – 1986, apabila pulang dari lapangan diharuskan membawa buah tangan berupa contoh batuan, fosil, atau bahan galian. Semua buah tangan tersebut kemudian dikumpulkan dan dijadikan koleksi museum.
Lokasinya berada di Kampus II UPN VETERAN Jalan Babarsari No. 2, Yogyakarta.
#4 Museum Engine R. Ahmad Imanullah Yogyakarta
Museum Engine Yogyakarta terletak di dalam komplek Museum Dirgantara TNI AU Adisutjipto Yogyakarta.
Di museum ini pengunjung bisa mengetahui segala macam seluk beluk mesin pesawat. Mesin-mesin pesawat yang dipamerkan merupakan bekas mesin pesawat yang telah mangkrak.
Museum yang diresmikan April 2018 lalu ini banyak bercerita mengenai seluk beluk mesin pesawat yang terdapat di museum. Mulai dari mesin helikopter, pesawat Hercules, Boeing hingga pesawat Sukhoi.
Museum ini merupakan dedikasi kepada R Ahmad Imanullah. Ia adalah seorang pilot yang gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai instruktur penerbang di pangkalan TNI AU Adisutjipto yang termasuk dalam ADEM 86.
Lokasinya berada di Kompleks Landasan Udara Adisucipto, Jalan Kolonel Sugiono, Karang Janbe, Banguntapan, Bantul.
#5 Museum Bioantropologi dan Paleoantropologi
Museum ini dibangun bertujuan untuk mengenal manusia lebih jauh dan lebih dalam. Museum Bioantropologi dan Paleoantropologi menyajikan tiga faktor yang mempengaruhi manusia yaitu lingkungan (alam, fauna, flora dsb), budaya, dan manusia yang saling berkaitan.
Di dalam museum ini, kita bisa menemukan replika manusia purba dari Afrika, Eropa, dan Asia. Ada juga replika manusia modern (homo sapiens), serta fosil flora dan fauna.
Lokasinya berada di Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi Fak. Kedokteran UGM, Jalan Medika Sekip Yogyakarta.
Kirim Komentar