Gudeg.net- Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada siang ini, Minggu (16/5) pukul 13.04 WIB dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter.
Awan panas yang meluncur mengarah ke barat daya tersebut tidak teramati denga jelas dikarenakan cuaca di sekitar puncak Gunung Merapi berkabut.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 16 Mei 2021 tercatat pada seosmogram dengan amplitudo 32 milimeter dan berduarasi 110 detik,” tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada keterangan tertulisnya, di hari yang sama.
Sementara itu, menurut laporan harian perkembangan Gunung Merapi periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB selain awan panas terjadi juga sejumlah kegempaan.
Data kegemapaan di antaranya, gempa guguran sebanyak 27 kali beramplitudo 3-33 milimeter dengan durasi maksimum 120 detik dan gempa hembusan sebanyak empat kali dengan amplitud0 3-4 milimeter berdurasi maksimum 33 detik.
“Terjadi juga gempa hybrid atau fase sebanyak dua kali dengan amplitudo 3-4 milimeter dan berdurasi maksimum 7 detik,” jelas BPPTKG.
BPPTKG hingga saat ini masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga atau Level III dengan potensi bahaya masih bersifat guguran lava pijar, awan panas dan erupsi eksplosif.
Seluruh warga yang berada pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapaun di sekitar lereng.
Selain itu, warga juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan bila sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin bila terjadi hujan di puncak Gunun Merapi.
Kirim Komentar