Gudeg.net—Pola makan yang sehat membantu melindungi dari malnutrisi dalam segala bentuknya, serta penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/ World Health Organization), pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik secara global merupakan penyebab utama risiko buruk terhadap kesehatan.
Praktik diet (pola makan) sehat dimulai sejak awal kehidupan, mendorong pertumbuhan yang sehat dan meningkatkan perkembangan kognitif.
Selain itu, praktik diet sehat memiliki manfaat kesehatan jangka panjang seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas dan mengembangkan PTM di kemudian hari. Simak saran WHO untuk mendapatkan diet seimbang sehari-hari.
Asupan energi (kalori) harus seimbang dengan pengeluaran energi. Untuk menghindari penambahan berat badan yang tidak sehat, total lemak tidak boleh melebihi 30 persen dari total asupan energi.
Sedangkan, menurut Kementerian Kesehatan, asupan lemak maksimal orang dewasa sebanyak 20-25 persen atau 67 gram per orang per hari (setara lima sendok makan).
Asupan lemak jenuh (umumnya berasal dari hewan, seperti daging unggas, daging merah, dan produk susu yang kaya lemak) harus kurang dari 10 persen dari total asupan energi.
Asupan lemak trans (margarin, makanan cepat saji, produk roti, dan lain-lain) sebaiknya kurang dari 1 persen dari total asupan energi.
Membatasi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi. Jadi, jika kita memiliki diet 2000 kkal per hari, konsumsi gula maksimal 200 kkal (setara empat sendok makan).
Mengurangi gula hingga lima persen konsumsi (dua sendok makan per hari) juga disarankan untuk mempertahankan kesehatan.
Selain itu, menjaga asupan garam kurang dari 5 g per hari membantu mencegah hipertensi, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada orang dewasa.
Kirim Komentar