Berita

Kamis Pagi Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1.800 Meter

Oleh : Rahman / Kamis, 20 Mei 2021 12:06
Kamis Pagi Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1.800 Meter
Warga terlihat mengamati Gunung Merapi dari Desa Tunggularum. Girikerto,Sleman pada saat mengeluarkan asap putih dengan intensitas sedang, (28/4)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Kamis (20/5) pagi pukul 08.30 WIB, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.

Awan panas yang mengarah ke barat daya tersebut terpantau jelas dari CCTV Pos Pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Stasiun Panguk, Sleman.

“Awan panas guguran pagi ini tercatat pada seismogram dengan amplitudo 41 milimeter dan berdurasi 170 detik,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/5).

Selain awan panas guguran, Merapi juga mengeluarkan asap berwarna putih dengan intensitas tebal setinggi 300 meter sejak dini hari hingga siang ini.

Teramati juga luncuran lava pijar sebanyak dua kali dengan jarak maksimum 800 meter dan mengarah ke barat daya atau sekitar Turi Sleman maupun Srumbung, Jawa Tengah.

Dari laporan harian periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB , BPPTKG mencatat adanya sejumlah data kegempaan terjadi.

Untuk gempa guguran terjadi sebanyak 31 kali beramplitudo 3-22 milimeter (mm) dengan durasi 13-17 detik, gempa hembusan dua kali dengan amplitudo 2-7 mm berdurasi 15-18 detik dan gempa hybrid atau fase banyka tiga kali beramplitudo 3-15 mm berdurasi 6-11 detik.

“Terjadi juga gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 23 mm berdurasi 13 detik,” tambah Hanik.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih pada status Siaga atau level III sejak ditetapkan pada bulan November 2020.

Untuk potensi bahaya  salah satu gunung teraktif di dunia ini masih berupa guguran lava, awan panas serta banjir lahar dingin di musim penghujan.

Hanik mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat dan melakukan aktivitas apapun di sekitar lereng Gunung Merapi.

“Pelaku wisata dan penambang pasir untuk tidak melakukan kegiatan apapun, baik di sekitar maupun yang masuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III,” imbaunya. 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini