Gudeg.net- Intensitas kegempaan Gunung Merapi pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu. Hal tersebut berdasarkan laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode tanggal 14-20 Mei 2021.
Dalam laporan tersebut tercatat telah terjadi tujuh kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 99 kali gempa Fase Banyak (MP), 981 kali gempa Guguran (RF), 49 kali gempa Hembusan (DG) dan 3 kali gempa Tektonik (TT).
“Guguran lava juga teramati sebanyak 58 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Jumat (21/5).
Hanik menambahkan, guguran lava pijar juga terlihat mengarah ke tenggara sebanyak atu kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter.
Sedangkan untuk volume kubah lava Merapi di sektor barat daya sebesar 1.284.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.700 m3/hari.
Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara hingga tanggal 20 Mei tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif, karenanya BPPTKG masih menetapkan status Merapi masih Siaga (level III) sejak 5 November 2020.
Potensi bahaya Merapi pada minggu ini juga masih berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak
Kirim Komentar