Seni & Budaya

Jagongan Wagen Juni ''Ini Bapak Budi'': Menyentil Penyeragaman yang Menyendat Potensi dan Daya Kreatif

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 22 Juni 2021 10:34
Jagongan Wagen Juni ''Ini Bapak Budi'': Menyentil Penyeragaman yang Menyendat Potensi dan Daya Kreatif
Salah satu adegan dalam pertunjukan "Ini Bapak Budi" yang akan tayang Jumat (25/6) mendatang di situs PSBK/dok.PSBK

Gudeg.net—Jagongan Wagen edisi Juni 2021 akan menampilkan karya penerima Hibah Seni Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) 2021, Megatruh Banyu Mili, berjudul “Ini Bapak Budi” Jumat, 25 Juni 2021.

Megatruh mengerjakan koreografi sekaligus membintangi pertunjukan ini. Lewat karya ini, ia hendak berbicara tentang penyeragaman pola pendidikan yang mengakibatkan terhambatnya pengembangan potensi dan daya kreatif seseorang.

“Pada mulanya saya berpikir bahwa kasus ini hanya terjadi di sekolah formal. Pertanyaan yang muncul adalah ‘Seberapa besar peran orang tua yang telah mendidik sedari bayi dalam kasus penyeragaman?’,” ujar Megatruh dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Selasa (22/6).

Judul “Ini Bapak Budi” diambil dari metode pembelajaran tingkat Sekolah Dasar pada kurun waktu 1980-2000-an dalam buku “Ini Budi” yang ditulis oleh Siti Rahmani Rauf.

Nama Budi yang tadinya hanya terdapat di metode pembelajaran membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia kemudian diterapkan pada PPKN, matematika bercerita, ilmu pengetahuan sosial, dan pelajaran agama untuk menyampaikan pesan materi.

Nama Budi begitu melekat dalam ingatan siswa Sekolah Dasar di era tersebut karena tokoh Budi sangat menonjol dalam metode ini.

Kasus munculnya kesan nama yang sama seperti nama Budi ternyata juga terjadi pada pengajaran pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesan tersebut muncul karena bangku sekolah seringkali mengasumsikan semua siswa harus memiliki capaian pengetahuan bahkan kesuksesan yang sama. Sehingga seringkali tidak mengindahkan potensi dan daya kreatif siswa.

Kasus ini luput dari tujuan penting bagi para pengajar. Tujuan pengajar adalah membimbing dalam proses mengeksplorasi dunia agar bermanfaat, memahami dunia sosial, mengembangkan rasa percaya diri dan selalu meningkatkan kualitas diri (Winataputra, 2005:1).

Kasus ini kemudian bisa disebut sebagai penyeragaman, dikarenakan efek yang kemudian timbul adalah para pelajar menjadi seragam sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengajar dan menghambat proses pembentukan identitas.

Dalam pembuatan karya ini, Megatruh mengajak Nia Agustina sebagai Dramaturg, Nurfarida Saptina Sari sebagai tim produksi), Fafan Isfandiar sebagai penata musik dan pemain, Gendon Tohyora sebagai pemain, dan Cakrabirawa Putra sebagai pemain.

PSBK akan menampilkan tayang perdana karya baru ini di website jagonganwagen.psbk.o.id yang dapat diakses mulai pada Jumat, 25 Juni 2021 pukul 19:30 WIB. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini