Gudeg.net—Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Bisa dikatakan, periode vaksinasi merupakan capaian atau tonggak.
Dengan banyaknya informasi yang simpang siur mengenai vaksinasi, masyarakat dituntut untuk proaktif mencari kebenaran mengenai vaksin.
Berikut tips dari UNICEF (United Nations Children's Fund/ Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengenai apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah menerima vaksin.
Persiapan vaksinasi
- Lakukan riset. Pelajari mengenai tipe-tipe vaksin Covid-19 dan bagaimana vaksin tersebut bekerja.
- Pastikan informasi yang didapatkan akurat dengan cara perhatikan sumber tulisan. Pilih sumber dari Kementerian Kesehatan, UNICEF, atau WHO (World Health Organization/ Organisasi Kesehatan Dunia).
- Selalu cross-check informasi yang diterima mengenai vaksin, terutama jika tidak ada sumbernya.
- Jika memiliki kekhawatiran, hubungi tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat.
- Pastikan membawa; masker yang menutupi hidung dan mulut dengan kencang dan nyaman (usahakan jangan masker kain), hand sanitizer, bukti perjanjian (notifikasi SMS, formulir, atau lainnya), dan kartu identitas.
Saat vaksinasi
- Gunakan pakaian yang longgar atau berlengan pendek/tanpa lengan yang dapat digulung dengan mudah agar akses menyuntikkan vaksin mudah.
- Jujur. Beri tahu nakes mengenai keadaan tubuh, termasuk obat-obatan yang sedang diminum, atau rutin diminum.
- Batalkan perjanjian vaksinasi jika mengalami gejala Covid-19. Kita masih bisa mendapatkan vaksin, setidak-tidaknya 14 hari setelah gejala hilang/dinyatakan sembuh.
- Jangan lepaskan masker.
- Jangan menyentuh masker.
- Selalu menjaga jarak dengan peserta vaksinasi lainnya.
- Sanitasi tangan setelah menyentuh daun pintu atau permukaan lain.
- Jangan menyentuh wajah.
- Vaksin keluaran mana pun diberikan dengan cara yang sama. Vaksin akan disuntikkan ke otot lengan atas. Proses hanya akan berlangsung selama beberapa detik saja.
- Jika merasa gugup atau gelisah; ingat bahwa ini hanya suntikan kecil yang dapat menyelamatkan nyawa, ambil napas panjang perlahan, lihat ke arah sebaliknya saat disuntik.
Setelah vaksinasi
- Efek samping berpotensi terjadi. Hal ini normal dan sudah diduga, karena tubuh sedang membangun imun.
Efek samping yang umum terjadi dari vaksinasi Covid-19 adalah; sakit di bagian suntikan (bengkak, kemerahan, atau pegal), meriang atau demam, kelelahan, sakit kepala, sakit di persendian dan/atau otot). Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari.
- Jangan tinggalkan area observasi. Biasanya, kita akan disuruh menunggu 15-30 menit untuk dimonitor. Fungsinya untuk mengetahui apakah kita mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
KIPI sangat jarang terjadi, tetapi dapat mengakibatkan gatal-gatal, hilang kesadaran (pingsan), muntah, dan/atau reaksi alergi parah, kesulitan bernapas (mengi atau napas tersengal).
Saat di rumah
- Beberapa orang mungkin mengalami demam, nyeri otot dan pembengkakan, kemerahan, nyeri atau sensasi kesemutan di tempat suntikan, selama 1-2 hari. Pastikan meminum banyak cairan.
Kita bisa meminum parasetamol untuk membantu meringankan gejala. Jika meminum parasetamol, pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis dari apoteker atau penyedia.
Jika gejala yang dirasakan menjadi lebih parah, atau berlangsung lebih dari seminggu, beri tahu petugas kesehatan.
- Bagian yang disuntik biasanya tidak nyaman. Kita dapat mengompresnya dengan air dingin menggunakan kain bersih.
- Rencanakan vaksinasi dosis kedua.
Walaupun sudah mendapat vaksinasi, kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Vaksin merupakan salah satu cara membentengi diri, tetapi bukan obat, dan tidak membuat kita kebal akan Covid-19.
Kirim Komentar