Gudeg.net- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran sejauh 2.000 meter mengarah ke tenggara pada Selasa (29/6) siang.
Awan panas yang terjadi pada pukul 11.32 WIB tersebut terekam pada seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
“Awan panas guguran, tanggal 29 Juni 2021 pukul 11.32 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 152 detik. Jarak luncur 2000 m ke arah tenggara,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida pada keterangan persnya di grup whatsaapp Media Merapi,di hari yang sama.
Hanik menjelaskan, saat terjadinya awan panas pergerakan angin cenderung mengarah ke barat dengan intensitas lemah hingga sedang.
“Awan panas guguran dapat terlihat jelas dari Pos Pemantauan Gunung Merapi yang berada di Deles, Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah,” jelasnya.
Sementara itu, menurut laporan harian perkembangan Merapi periode pengamatan pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB menyatakan, Merapi juga mengalami sejumlah guguran lava pijar.
“Guguran lava pijar teramati dua kali keluar dari Merapi dengan jarak maksimum 800 meter mengarah ke barat daya dan tenggara,” ungkapnya.
Kegempaan juga masih terus terjadi, data terakhir tercatat gempa guguran sebanyak 58 kali dengan amplitudo 3-30 mm berdurasi 18-101 detik.
Gempa hembusan sebanyak tiga kali beramplitudo 5-9 mm durasi 17-27 detik, gempa hybrid/fase banyak sebanyak satu kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 8 detik.
Sedangkan untuk gempa tektonik jauh terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm berdurasi 44 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Sedangkan untuk lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” imbau Hanik.
Hingga saat ini status Gunung Merapi tetap Siaga atau level III sejak ditetapkan pada tanggal 5 November 2020.
Kirim Komentar